Unsur Kebahasaan Teks Biografi

 


Memahami Unsur Kebahasaan Teks Biografi

 

1.       Kata ganti (pronomina)Dalam bahasa Indonesia, pronomina dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya, yaitu:

1. Pronomina Persona: Digunakan untuk menggantikan orang atau diri sendiri. Contoh: saya, aku, kamu, dia, mereka.

2. Pronomina Possesif: Digunakan untuk menunjukkan kepemilikan. Contoh: saya (milik saya), kamu (milikmu), mereka (milik mereka).

3. Pronomina Demonstratif: Digunakan untuk menunjukkan objek yang spesifik. Contoh: ini, itu, tersebut.

4. Pronomina Interogatif: Digunakan untuk menanyakan informasi. Contoh: siapa, apa, mana.

5. Pronomina Relatif: Digunakan untuk menghubungkan klausa dengan klausa lainnya. Contoh: yang, mana, di mana.

Penggunaan pronomina yang tepat dalam kalimat akan membantu menyampaikan informasi dengan jelas dan efisien. Semoga penjelasan ini bermanfaat! Apakah ada yang bisa saya bantu terkait pronomina?




Berikut ini penggunaan kata ganti orang dalam teks biografi. Kata ganti orang ketiga tunggal ia dan beliau digunakan untuk menggantikan sosok R.A. Kartini.





Lahir dari keluarga berpengaruh membuat R.A. Kartini memperoleh pendidikan yang baik. Ia disekolahkan di ELS (Europese Lagere School). Di sinilah beliau mempelajari bahasa Belanda dan menuntut ilmu sampai usianya 12 tahun.

 

2.      Kata kerja material

Kata yang menunjukkan aktivitas yang sedang dilakukan subjek atau menunjukkan adanya tindakan fisik atau mental.

Sebagai contoh, kata membentuk dan bekerja terdapat dalam kalimat berikut merupakan kata kerja material.

Ki Hadjar Dewantara membentuk Komite Bumipoetra. Ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar.

 

3.      Kata sifat (adjektiva)

Kata sifat umumnya berupa kata yang menjelaskan atau membuat kata benda atau kata ganti orang lebih spesifik. Kata sifat dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata.

 

Contoh penggunaan kata sifat tampak pada kata yang ditulis miring dalam kalimat berikut.

Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik.

 

4.      Kata kerja pasif

Kata kerja pasif berupa kata kerja yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan. Umumnya kata kerja yang memiliki imbuhan -di atau -ter.

Contoh penggunaan kata kerja pasif tampak pada kata dibesarkan dan dipercaya pada contoh kalimat berikut.

Ia dibesarkan di lingkungan keluarga keraton Yogyakarta. Ki Hadjar Dewantara dipercaya Presiden Soekarno untuk menjadi menteri

 

5.      Kata kerja aktivitas mental 

Kata kerja aktivitas mental ini merupakan jenis kata kerja yang mengutarakan suatu respons atau reaksi individu terhadap sebuah sikap, kondisi, atau pengalaman tertentu.

Contoh penggunaan kata kerja pasif tampak pada kata mencurahkan dan menghendaki pada contoh kalimat berikut.

Ki Hadjar Dewantara semakin mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan. Mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda


Kata-kata penanda urutan waktu 

Kata-kata penanda urutan waktu ini terdiri atas kata hubung (konjungsi), kata depan (preposisi), dan kata benda (nomina) yang berkenaan dengan urutan waktu (kronologis).

Contoh penggunaannya tampak pada beberapa kalimat berikut.

Pada masanya, Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal. Akhirnya, mereka diizinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913.

Kegiatan menulisnya ini terus berlangsung hingga zaman Pendudukan Jepang.

Setelah kemerdekaan Indonesia berhasil direbut dari tangan penjajah.

Komentar