Pengertian dan Penjelasan Drama

Pengertian dan Penjelasan Drama


Drama

Teks drama adalah suatu teks cerita yang dipentaskan di atas panggung atau biasa disebut teater ataupun tidak dipentaskan di atas panggung seperti drama radio, televisi, dan film. Drama secara luas dapat diartikan sebagai salah satu bentuk sastra yang isinya tentang suatu kehidupan yang disajikan atau dipertunjukkan dalam bentuk gerak. Drama berasal dari bahasa Yunani yaitu “Draomai” yang memiliki arti berbuat, berlaku, dan bertindak. Drama merupakan perjalanan, kisah, atau alur hidup yang diceritakan kembali dan dapat diperagakan oleh orang lain. Sebelum memperagakan sebuah drama, biasanya terlebih dahulu membuat naskah drama. Naskah drama dapat berbentuk teks berisi komposisi drama yang ditulis di atas naskah berupa kertas.

Teks drama mengandung beberapa unsur di dalamnya. Apa saja unsur-unsur tersebut? Berikut uraian singkatnya.

1. Alur, yaitu berupa rangkaian cerita yang terjadi pada drama.

2. Amanat, yaitu pesan yang terkandung dalam drama.

3. Tokoh, yaitu pelaku yang memerankan seorang karakter dalam cerita. Penokohan adalah penggambaran watak setiap tokoh. Ada 3 macam tokoh, protagonis yaitu tokoh yang menampilkan kebaikan, antagonis yaitu tokoh jahat atau tokoh penentang kebaikan, dan tritagonis yaitu tokoh pendukung protagonis.

4. Tema, yaitu ide pokok cerita atau gagasan.

5. Aneka sarana kesastraan dan kedramaan yang mendukung penampilan pelaku dalam suatu drama, contohnya tata panggung dan tata rias

Hampir serupa dengan jenis-jenis teks lainnya yang berbentuk cerita, drama juga terdiri dari unsur-unsur pembentuk ibarat : alur,penokohan, latar, dan unsurunsur lainnya. Berikut penjelasannya!

a. Alur

Alur yakni rangkaian insiden dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur drama meliputi bagian-bagian

1) pengenalan cerita;

2) konflik awal;

3) perkembangan konflik; dan

4) penyelesaian.

b. Penokohan

Penokohan merupakan cara pengarang di dalam menggambarkan abjad tokoh. Dalam pementasan drama, drama mempunyai posisi yang penting. Tokohlah yang mengaktualisasikan naskah drama di atas pentas. Tokoh yang didukung oleh latar Peristiwa dan aspek-aspek lainnya akan menampilkan kisah dan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Berdasarkan perannya, tokoh terbagi atas tokoh utama dan tokoh pembantu

1) Tokoh utama

yakni tokoh yang menjadi sentral kisah dalam pementasan drama.

 

2) Tokoh pembantu

yakni tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan kisah dan mempunyai kaitan dengan tokoh utama. Tokoh utama setidaknya ditandai oleh empat hal, yaitu

(1) paling sering muncul dalam setiap adegan;

(2) menjadi sentral atau pusat perhatian tokoh-tokoh yang lain:

(3) kejadian-kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu sanggup dihubungkan dengan tugas tokoh utama; dan

(4) dialog-dialog yang dilibatkan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan dengan tugas tokoh utama.

 

Dari segi perwatakannya, tokoh dan kiprahnya dalam pementasan drama terdiri empat macam, yaitu tokoh berkembang, tokoh pembantu, tokoh statis, dan tokoh serba bisa.

1) Tokoh berkembang yakni tokoh yang mengalami perkembangan nasib atau sopan santun selama pertunjukan. Misalnya, tokoh yang awalnya seorang yang baik, pada balasannya menjadi seorang yang jahat.

2) Tokoh pembantu yakni tokoh yang diperbantukan untuk menyertai, melayani, atau mendukung kehadiran tokoh utama. Tokoh pembantu memerankan suatu kepingan penting dalam drama, tetapi fungsinya tetap sebagai tokoh pembantu.

3) Tokoh statis yakni tokoh yang tidak mengalami perubahan abjad dari awal hingga simpulan dalam dalam suatu drama. Misalnya, seorang tokoh yang berkarakter jahat dari awal drama akan tetap bersifat jahat di simpulan drama.

4) Tokoh serba bisa yakni tokoh yang sanggup berperan sebagai tokoh lain. Misalnya, tokoh yang berperan sebagai seorang raja, tetapi ia juga berperan sebagai seorang pengemis untuk mengetahui kehidupan rakyatnya.

c. Dialog

Dalam sebuah obrolan itu sendiri, ada tiga elemen yang dihentikan dilupakan. Ketiga elemen tersebut yakni tokoh, wawancang, dan kramagung.

1) Tokoh yakni pelaku yang mempunyai tugas yang lebih dibandingkan pelakupelaku lain, sifatnya sanggup protagonis atau antagonis.

2) Wawancang yakni obrolan atau Percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita.

3) Kramagurg yakni petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah drama, kramagung dituliskan dalam tanda kurung (biasanya dicetak miring).

 

d. Latar Latar

yakni keterangan mengenai ruang dan waktu. Penjelasan latar dalam drama dinyatakan dalam petunjuk Pementasan. Bagian itu disebut dengan kramagung. Latar juga sanggup dinyatakan melalui percakapan para tokohnya. Dalam Pementasannya, latar sanggup dinyatakan dalam tata panggung ataupun tata cahaya.

e. Bahasa

Bahasa merupakan media komunikasi antartokoh. Bahasa juga sanggup menggambarkan sopan santun tokoh, latar, ataupun insiden yang sedang terjadi. Apabila disajikan dalam bentuk pementasan, drama mempunyai unsur lainnya, yakni sarana pementasan, ibarat Panggung, kostum, Pencahayaan, dan tata suara.

Komentar