Kata konotatif
Kata konotatif merupakan
kata-kata yang berasosiasi. Asosiasi merupakan keterkaitan makna kata dengan
hal lain di luar bahasa. Dalam hal ini, makna konotatif timbul sebagai akibat
asosiasi perasaan pembaca terhadap kata yang dibaca, diucapkan, atau didengar.
Pada kata konotatif, makna telah mengalami penambahan atau pergeseran dari
makna asalnya. Berikut contoh kata konotatif dalam puisi “Candra” karya Sanusi
Pane.
CANDRA
Karya Sanusi Pane
Badan yang kuning-muda sebagai kencana,
Berdiri lurus di atas reta bercahaya,
Dewa Candra keluar dari istananya
Termenung menuju Barat jauh di sana
Panji berkibar di tangan kanan,tangan kiri
Memimpin kuda yang bernapaskan nyala;
Begitu dewa melalui cakrawala,
Menabur-naburkan perak ke bawah sini.
Bisikan malam bertiup seluruh bumi,
Sebagai lagu-merawan buluh perindu,
Gemetar-beralun rasa meninggikan sunyi.
Bumi bermimpi dan ia mengeluh di dalam
Mimpinya, karena ingin bertambah rindu
Karena rindu dipeluk sang Ratu Malam.
Dalam puisi di atas, terdapat
/larik kuda bernapaskan nyala/. Kata nyala umumnya mengikuti kata api atau
sebagai penjelas kata api. Kata nyala juga dapat diartikan sebagai hidup,
bertenaga, ataupun berkobar. Dalam hal ini, baris/napas kuda yang
menyala/sebenarnya bermakna sosok kuda yang memiliki semangat berkobar atau
kuda yang kuat bertenaga.
Larik berikutnya yang mengandung
konotasi adalah /Waktu berhenti di tempat ini/Tidak berombak, diam semata/.
Dalam puisi tersebut, waktu dikatakan tidak berombak atau dalam keadaan tenang.
Kata-kata tersebut tidak menunjukkan makna sebenarnya, tetapi bermakna tidak
ada gangguan, damai, dan tenteram.
Demikian penjelasan gaya bahasa
(majas), pengimajian, kata konkret, dan kata konotatif sebagai pendukung makna
yang disampaikan penyair melalui puisinya. Untuk lebih memahaminya, kalian
dapat berlatih menelaah gaya bahasa (majas), pengimajian, kata konkret, dan
kata konotatif yang terdapat dalam sebuah puisi. Berikut ini terdapat puisi
“Ibu” karya D. Zawawi Imron. Kalian dapat meminta salah satu teman sekelas
untuk membacakan puisinya. Dengarkan dengan saksama larik-larik puisi tersebut.
Catatlah larik-larik yang menurut kalian mengandung majas, pengimajian, kata
konkret, dan kata konotatif.
Komentar
Posting Komentar