Memahami Unsur Kebahasaan dalam Teks Negosiasi
1. Pronomina/kata ganti
Pronomina adalah kata ganti orang. Hal ini sering digunakan dalam teks negosiasi berbentuk dialog. Pronomina merupakan kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina
lain. Jenis – jenis prnomina sebagai berikut.
a) Pronomina persona, seperti saya, engkau, dia, mereka, -nya.
- Kata ganti orang pertama tunggal, seperti: saya, aku.
- Kata ganti orang pertama jamak, seperti: kita, kami.
- Kata ganti orang kedua tunggal, seperti: engkau, kamu, anda.
- Kata ganti orang kedua jamak, seperti: kalian.
- Kata ganti orang ketiga tunggal, seperti: dia, beliau.
- Kata ganti orang ketiga jamak, seperti: mereka.
b) Pronomina penunjuk, seperti ini, itu, sini, situ, sana.
c) Pronomina penanya, seperti apa, siapa, mana
Berikut contohnya.
Penjual : “Selamat pagi. Mau cari pakaian jenis apa, Bu?”
Pembeli: “Saya mencari pakaian seragam untuk anak sekolah. Apakah ada?”
2. Kalimat langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan
ucapan orang. Kalimat langsung memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain
(orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan
dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Perhatikan contoh berikut!
Kelvin berkata, “Andre, jangan pergi sebelum pekerjaan
selesai!”
“Ayah bangga dengan prestasimu, Nak.” kata Ayah sambil
memelukku.
“Kamu sudah makan belum?” tanya Anwar padaku.
Pembeli: “Permisi, di sini jual tas juga?”
Penjual: “Iya, silakan bisa dipilih-pilih dulu.”
Pembeli: “Untuk tas ransel yang ini berapa ya?”
3. Kalimat tak langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan
kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai
lagi dengan tanda petik dua dan sudah diubah menjadi kalimat berita. Perhatikan
contoh berikut!
1) Kelvin berkata bahwa Andre tidak boleh pergi sebelum
pekerjaan selesai.
2) Ayah berkata padaku bahwa dia bangga terhadap prestasiku.
3) Anawar bertanya padaku, sudah makan apa belum.
4. Kalimat deklaratif
dan interogatif
Kalimat pernyataan yang menyatakan suatu informasi atau
berita dikenal dengan kalimat deklaratif. Adapun kalimat interogatif merupakan
kalimat yang menanyakan sesuatu. Contoh kalimat deklaratif dan interogatif
dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut.
Pembeli : “Pak, saya
mau mencari sayur bayam ada?”
Penjual : “Tentu ada
Bu, silakan. Bayamnya baru datang dari Bandung, Bu.”
Kalimat persuasif
Kalimat persuasif merupakan kalimat yang bertujuan membujuk,
menarik perhatian, atau memengaruhi. Berikut contoh dalam teks negosiasi.
Pembeli: “Harga mangga ini kok mahal sekali, Bang?”
Penjual: “Ini mangga kualitas terbaik, Bu. Harganya jadi
sedikit mahal. Mangga ini baunya harum, rasanya sangat manis, dagingnya tebal
dan lembut. Saya jamin Ibu tidak akan kecewa jika membelinya.”
Tuturan pasangan
Tuturan pasangan merupakan bentuk tanya jawab antara
pembicara dan lawan bicara. Dalam hal ini, tuturan pasangan merupakan bentuk
respons atau tanggapan dari tuturan yang disampaikan pembicara. Adapun tuturan
pasangan yang sering ditemui dalam teks negosiasi
adalah sebagai berikut.
a. mengucapkan salam - membalas salam;
b. bertanya - menjawab atau tidak menjawab;
c. meminta tolong - memenuhi atau menolak permintaan tolong;
d. meminta - memenuhi atau menolak permintaan;
e. menawarkan - menerima atau menolak tawaran; dan
f. mengusulkan - menerima atau menolak usulan.
Komentar
Posting Komentar