Kalimat efektif: Prinsip-prinsip Kalimat Efektif

 Kalimat efektif: Prinsip-prinsip Kalimat Efektif Kesepadanan



Prinsip-prinsip Kalimat Efektif

Kalimat efektif memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu kesepadanan, kepararelan, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan, dan kelogisan kalimat. Prinsip-prinsip kalimat efektif diuraikan sebagai berikut.

1.      Kesepadanan

Kesepadanan adalah keseimbangan pikiran dan struktur kalimat yang digunakan. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut.

a)    Kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek. Contoh:

a)

1) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (salah) 2) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (benar)

Pembahasan:

Contoh (1) kurang tepat karena subjek didahului kata depan bagi sehingga subjek menjadi tidak jelas. Oleh karena itu, perbaikan kalimat tersebut dengan cara menghilangkan kata bagi di depan subjek (2).

 

3) Untuk mahasiswa aktif segera registrasi akun pembayaran. (salah)

4) Mahasiswa aktif segera registrasi akun pembayaran. (benar)

Pembahasan

Contoh (3) kurang tepat karena subjek didahului kata depan untuk sehingga subjek menjadi tidak jelas. Oleh karena itu, perbaikan kalimat tersebut dengan cara menghilangkan kata untuk di depan subjek (4).

 

b)   Tidak memiliki subjek ganda.

Contoh:

1) Penyusunan artikel ilmiah itu saya dibantu oleh para dosen ahli. (salah)

2) Dalam menyusun artikel ilmiah itu, saya dibantu oleh para dosen ahli. (benar) Pembahasan:

Contoh (1) memiliki subjek ganda yaitu artikel ilmiah dan saya. Oleh karena itu, perbaikan kalimat tersebut dengan cara memisahkan kedua subjek tersebut menggunakan tanda koma(2) .

 

3) Soal itu Andi tidak jelas. (salah)

4) Soal itu bagi Andi tidak jelas. (benar)

Pembahasan:

Contoh (3) memiliki subjek ganda yaitu soal dan Andi. Oleh karena itu, perbaikan kalimat tersebut dengan cara menambahkan kata depan bagi seperti kalimat (4).

 

c)    Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal

Contoh:

1) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (salah)

2) Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (benar)

3)Putra menangis semalaman. Sehingga matanya bengkak. (salah)

4) Putra menangis semalaman sehingga matanya bengkak. (benar)

Pembahasan:

Contoh (1) dan (3) menggunakan penghubung intrakalimat sebagai kata awal dalam kalimat tunggal. Oleh karena itu, perbaikan kalimat tersebut dengan cara menggabungkan kalimat seperti kalimat (2) dan (4).

 

d)   Predikat kalimat tidak didahului oleh kata “yang”

Contoh:

1) Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. (salah)

2) Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. (benar)

3) Jurnal-jurnal yang terakreditasi berasal dari Indonesia. (salah)

4) Jurnal-jurnal terakreditasi berasal dari Indonesia. (benar)

 

Pembahasan: Perdikat kalimat (1) dan (3) didahului oleh kata yang. Oleh karena itu, perbaikan kalimat tersebut menghilangkan kata yang seperti kalimat (2) dan (4).


Komentar