JENIS-JENIS FRASA

 JENIS-JENIS FRASA

FRASA ADALAH :
KLIK TAUTAN : https://ajidwipratikno.blogspot.com/2022/10/frasa.html

Berdasarkan kesetaraan distribusi unsur-unsurnya, frasa terdiri atas dua jenis, yaitu frasa endosentrik dan frasa eksosentrik.

1. Frasa Endosentris

Frasa endosentris memiliki distribusi unsur-unsur setara dalam kalimat.

Dalam frasa endosentris, kedudukan frasa ini dalam fungsi tertentu dapat digantikan

oleh unsurnya. Unsur frasa yang dapat menggantikan frasa itu dalam fungsi tertentu

disebut unsur pusat (UP). Frasa endosentris adalah frasa yang memili unsur pusat.

Contoh:

Sekelompok mahasiswa (S) meneliti (P) khasiat daun jambu (O)

Kalimat tersebut tidak bisa diubah hanya “Sekelompok meneliti khasiat daun jambu” karena kata mahasiswa adalah unsur pusat dari subjek. Oleh karena itu, ‘sekelompok mahasiswa’ merupakan frasa endosentris.

Frasa endosentris

terbagai atas tiga jenis sebagai berikut.

a) Frasa endosentris koordinatif, yaitu frasa yang unsurnya setara, dapat dihubungkan dengan kata dan, atau.

Contoh: rumah pekarangan, ayah ibu, kakak adik.

b) Frasa endosentris atributif yaitu frasa yang unsurnya tidak setara sehingga tidak dapat disisipi kata dan, atau.

Contoh: jilbab baru, sedang terharu, belum bekerja.

c) Frasa endosentris apositif yaitu frasa yang unsurnya bisa saling menggantikan dalam kalimat tapi tak dapat dihubungkan dengan kata ‘dan atau’.

Contohnya:

Erlina, anak Pak Hasan sedang menulis surat.


2. Frasa Eksosentris

Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya.

Contoh: di sekolah, ke gedung bioskop, dari desa.

Berdasarkan kesetaraan distribusi dengan golongan atau kategori kata, frasa terdiri

atas frasa nominal, verbal, adjektival, pronominal, dan numeralia. Berikut

pemaparan masing-masing jenis.

a) Frase verba adalah frasa yang unsur pusatnya (UP) berupa kata yang termasuk kategori verba. Frasa ini biasanya menduduki fungsi predikat.

Contoh: Rudi sedang berjalan.

Secara morfologis, kata berjalan terbentuk datas afiks ber-. Secara sintaktis, dapat diberi kata ‘sedang’ yang menunjukkan verba aktif. Berikut contoh frasa verba yang merupakan satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan verba sebagai intinya dan tidak merupakan klausa adalah sebagai

berikut.

● Kapal laut itu sudah berlabuh

● Bapak saya belum pergi.

● Ibu saya sedang mencuci

 

b) Frasa nomina, yaitu frasa yang unsur pusatnya berupa kata yang termasuk

kategori nomina. Contoh kalimat yang mengandung frasa nomina yaitu sebagai berikut.

● Hasan membeli tiga buah layang-layang.

● Syahrul makan beberapa butir telur ayam.

● Siti menjual dua puluh kodi kayu jati.

 

c) Frasa ajektiva adalah satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih. Unsur intinya adalah ajektiva (sifat) dan satuan itu tidak membentuk klausa, misalnya sebagai berikut.

● Kakek nenekku sangat gembira

● Lukisan itu sangat indah

d) Frasa pronomina adalah dua kata atau lebih yang intinya pronomina dan hanya menduduki satu fungsi dalam kalimat. Perhatikan contoh berikut!

● Saya sendiri akan pergi ke Gedung DPR

● Kami sekalian akan bekunjung ke Pulau Penyu

● Kamu semua akan pergi studi wisata

 

e) Frase numeralia yaitu frasa yang unsur pusatnya berupa kata yang termasuk kategori numeralia. Secara semantik, kategori yang dimaksud menyatakan bilangan atau jumlah tertentu. Dalam frasa numeralia terdapat (dapat diberi) kata bantu bilangan: ekor, buah, biji, dll. Misalnya dua buah, tiga ekor, enam biji, tiga puluh orang. Contoh lain frasa numeralia yaitu dua kata atau lebih yang hanya menduduki satu fungsi dalam kalimat, tetapi satuan gramatik itu intinya pada numeralia.

● Lima buah rumah sedang terbakar

● Tujuh ekor ayam sedang mencari makan

● Sepuluh bungkus kue akan dibeli

f) Frasa preposisi yaitu frasa yang ditandai preposisi atau kata depan sebagai penanda dan diikuti kata atau kelompok kata (bukan klausa) sebagai petanda.

Contoh:

Penanda (preposisi) + Petanda (kata atau kelompok kata) di teras

● ke rumah Sinta

● dari kantor

● untuk dia

g) Frasa konjungsi yaitu frasa yang ditandai adanya konjungsi atau kata sambung sebagai penanda dan diikuti klausa sebagai petanda.

Contoh: Sejak kemarin dia

terus diam (P) di situ


Komentar