Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah
Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah
A.
Pengertian
Teks sejarah adalah fakta,
sementara teks cerita sejarah adalah imajinasi atas fakta. Sementara itu,
berikut adalah analisis bandingan perbedaan cerita sejarah dengan teks sejarah.
Perbedaan teks sejarah
dengan cerita sejarah
B. Struktur
Teks cerita sejarah, seperti cerita lainnya (novel,
cerpen, dll) termasuk dalam kategori cerita ulang. Sehingga, baik teks cerita
sejarah ataupun novel sejarah memiliki struktur teks yang sama, yakni:
orientasi, pengungkapan peristiwa, konflik, komplikasi, evaluasi, dan koda.
Berikut adalah struktur teks cerita sejarah menurut Kemdikbud (2017, hlm. 43)
a. Pengenalan
situasi cerita (orientasi, exposition)
Pada bagian ini, penulis mulai memperkenalkan latar
belakang baik waktu, tempat, maupun lokasi dan awal mula kejadian atau
peristiwa. Tokoh dan hubungan antartokoh juga mulai diperkenalkan dengan cara
yang sesuai dengan kebutuhannya.
b. Pengungkapan
peristiwa
Bagian ini mengungkapkan peristiwa atau kejadian
awal yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, atau kesukaran
yang menghadang tokoh, terutama tokoh utama (protagonis).
c. Konflik (rising action)
Disini terjadi peningkatan
masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang menyebabkan kesukaran tokoh
ikut meningkat pula.
d. Puncak Konflik (komplikasi)
Merupakan bagian yang paling
mendebarkan, menghebohkan dan memuncak dari masalah, pertikaian atau peristiwa
lainnya yang dihadapi oleh para tokohnya.
e. Penyelesaian (resolusi)
Jika tidak diikuti oleh koda, biasanya bagian ini adalah
akhir dari cerita (ending) yang berisi pengungkapan bagaimana tokoh utama dan
tokoh lainnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimpanya. Terkadang
dapat melalui penjelasan maupun penilaian terhadap nasih dan sikap yang dialami
oleh tokohtokoh yang terlibat dalam peristiwa
f. Koda
Merupakan komentar yang membahas
kembali isi semua peristiwa dan perilaku tokoh yang terlibat. Terkadang bagian
ini memberikan interpretasi amanat, tetapi tidak disarankan. Lebih baik biarkan
pembaca menyimpulkannya sendiri. Bagian ini adalah opsional, terkada.
3. Ciri-Ciri
1. Disajikan secara kronologis berdasarkan urutan kejadian
atau urutan peristiwa di masa lampau.
2. Berbentuk recon teks atau
cerita ulang. Cerita ulang atau recon dibedakan menjadi dari tiga jenis, yakni:
a. Rekon pribadi, yang memuat keterlibatan
penulis dalam peristiwa secara langsung.
b. Rekon faktual, berisi kejadian
faktual, eksperimen ilmiah, jurnal warta, catatan kepolisian, dsb.
c. Rekon imajinatif, memuat kisah
faktual namun dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih rinci dan menarik.
3. Sering menggunakan konjungsi
(kata penghubung) temporal.
4. Isinya berupa fakta yang diperoleh berdasarkan data-data
yang dikumpulkan.
5. Struktur teksnya: orientasi,
urutan peristiwa, reorientasi.
4. Fungsi
Adapun teks cerita sejarah yang diantaranya yaitu:
1. Fungsi rekreatif, memberikan
rasa gembira dan senang kepada pembaca.
2. Fungsi inspiratif, memberikan
inspirasi, imajinasi dan kreatifitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan
bernegara untuk lebih baik lagi.
3. Fungsi intruktif, sebagai alat bantu dalam
pembelajaran.
4. Fungsi edukatif, dapat
dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan bagi manusia dalam berperilaku.
5. Nilai-nilai
Cerita sejarah banyak mengandung nilai-nilai yang disajikan
secara implisit (langsung) dan implisit (tidak langsung). Sebagian besar nilai
yang dihasilkan masih sesuai dengan kehidupan saat ini atau dapat menjadi
pembelajaran di masa ini. Berikut adalah nilai-nilai yang dapat hadir dalam
cerita sejarah.
a. Nilai budaya
Nilai yang diambil dari budaya
yang berkembang secara turun menurun di masyarakat (berhubungan dengan budaya
melayu) Ciri khas nilai-nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah
masyarakt takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’
sesuatu yang buruk akan menimpanya.
b. Nilai moral
Nilai yang berhubungan dengan
masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat-nasihat yang
berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh
pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.
c. Nilai agama/ religi
Nilai yang berhubungan dengan
masalah keagaman. Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan kata dan
konsep Tuhan, mahluk ghaib, dosa-pahala, serta surga-neraka.
d. Nilai pendidikan/ edukasi
Nilai yang berhubungan dengan proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompak orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan latihan
e. Nilai estetika
Nilai yang berhubungan dengan
keindahan dan seni.
Komentar
Posting Komentar