Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah

 Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah



VIDEO : https://youtu.be/aDKFgKPfH8s

PEMBELAJARAN VIA CANVA:

https://www.canva.com/design/DAFIdokjTi0/kiQdvTiryQRb7a0bx3BgDw/edit?utm_content=DAFIdokjTi0&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton



Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah

A.    Pengertian

Teks sejarah adalah fakta, sementara teks cerita sejarah adalah imajinasi atas fakta. Sementara itu, berikut adalah analisis bandingan perbedaan cerita sejarah dengan teks sejarah.

Perbedaan teks sejarah dengan  cerita sejarah


B.    Struktur

Teks cerita sejarah, seperti cerita lainnya (novel, cerpen, dll) termasuk dalam kategori cerita ulang. Sehingga, baik teks cerita sejarah ataupun novel sejarah memiliki struktur teks yang sama, yakni: orientasi, pengungkapan peristiwa, konflik, komplikasi, evaluasi, dan koda. Berikut adalah struktur teks cerita sejarah menurut Kemdikbud (2017, hlm. 43)

a. Pengenalan situasi cerita (orientasi, exposition)

Pada bagian ini, penulis mulai memperkenalkan latar belakang baik waktu, tempat, maupun lokasi dan awal mula kejadian atau peristiwa. Tokoh dan hubungan antartokoh juga mulai diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya.

 

b. Pengungkapan peristiwa

 

 Bagian ini mengungkapkan peristiwa atau kejadian awal yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, atau kesukaran yang menghadang tokoh, terutama tokoh utama (protagonis).

c. Konflik (rising action)

Disini terjadi peningkatan masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang menyebabkan kesukaran tokoh ikut meningkat pula.

d. Puncak Konflik (komplikasi)

Merupakan bagian yang paling mendebarkan, menghebohkan dan memuncak dari masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang dihadapi oleh para tokohnya.

e. Penyelesaian (resolusi)

Jika tidak diikuti oleh koda, biasanya bagian ini adalah akhir dari cerita (ending) yang berisi pengungkapan bagaimana tokoh utama dan tokoh lainnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimpanya. Terkadang dapat melalui penjelasan maupun penilaian terhadap nasih dan sikap yang dialami oleh tokohtokoh yang terlibat dalam peristiwa

f. Koda

Merupakan komentar yang membahas kembali isi semua peristiwa dan perilaku tokoh yang terlibat. Terkadang bagian ini memberikan interpretasi amanat, tetapi tidak disarankan. Lebih baik biarkan pembaca menyimpulkannya sendiri. Bagian ini adalah opsional, terkada.

 

3. Ciri-Ciri

1. Disajikan secara kronologis berdasarkan urutan kejadian atau urutan peristiwa di masa lampau.

2. Berbentuk recon teks atau cerita ulang. Cerita ulang atau recon dibedakan menjadi dari tiga jenis, yakni:

a. Rekon pribadi, yang memuat keterlibatan penulis dalam peristiwa secara langsung.

b. Rekon faktual, berisi kejadian faktual, eksperimen ilmiah, jurnal warta, catatan kepolisian, dsb.

c. Rekon imajinatif, memuat kisah faktual namun dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih rinci dan menarik.

3. Sering menggunakan konjungsi (kata penghubung) temporal.

4. Isinya berupa fakta yang diperoleh berdasarkan data-data yang dikumpulkan.

5. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.

 4. Fungsi

Adapun teks cerita sejarah yang diantaranya yaitu:

1. Fungsi rekreatif, memberikan rasa gembira dan senang kepada pembaca.

2. Fungsi inspiratif, memberikan inspirasi, imajinasi dan kreatifitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk lebih baik lagi.

3. Fungsi intruktif, sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

4. Fungsi edukatif, dapat dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan bagi manusia dalam berperilaku.

 

5. Nilai-nilai

Cerita sejarah banyak mengandung nilai-nilai yang disajikan secara implisit (langsung) dan implisit (tidak langsung). Sebagian besar nilai yang dihasilkan masih sesuai dengan kehidupan saat ini atau dapat menjadi pembelajaran di masa ini. Berikut adalah nilai-nilai yang dapat hadir dalam cerita sejarah.

a. Nilai budaya

Nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun menurun di masyarakat (berhubungan dengan budaya melayu) Ciri khas nilai-nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah masyarakt takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’ sesuatu yang buruk akan menimpanya.

b. Nilai moral

Nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.

c. Nilai agama/ religi

Nilai yang berhubungan dengan masalah keagaman. Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, mahluk ghaib, dosa-pahala, serta surga-neraka.

d. Nilai pendidikan/ edukasi

 Nilai yang berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompak orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan

e. Nilai estetika

Nilai yang berhubungan dengan keindahan dan seni.

 

SELENGKAPNYA KLIK : 

https://www.youtube.com/watch?v=V_OupOH5OEY&list=PLyPMrTbJfb2eRwRb1tXKBzFKsTFwY8PzA

PEMBELAJARAN VIA CANVA:

https://www.canva.com/design/DAFIdokjTi0/kiQdvTiryQRb7a0bx3BgDw/edit?utm_content=DAFIdokjTi0&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton


 

 

Komentar