Kebahasaan Karya Ilmiah.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi informasi
tentang fenomena atau peristiwa yang terjadi. Fenomena dan peristiwa tersebut
ditulis berdasarkan kenyataan (fakta bukan fiksi). Sebagai contoh karya ilmiah
tentang pengetahuan dan teknologi, sosial, budaya masyarakat, penelitian, dan
lain sebagainya.
Setelah kalian mempelajari
tujuan, esensi, bentuk penyajian, dan sistematika karya ilmiah. Pada kegiatan
pembelajaran kali ini kalian akan belajar mengenai kebahasaan karya ilmiah.
Objektivitas suatu karya ilmiah,
antara lain, ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini
berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun cerpen
yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang digunakan dalam
karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya penulis atau peneliti. Kaidah
kebahasaan karya ilmiah:
a) Karya ilmiah memerlukan kelugasan dalam pembahasannya.
b) Karya ilmiah menghindari penggunaan kata dan kalimat yang
bermakna ganda.
c) Karya ilmiah mensyaratkan ragam yang memberikan keajegan
dan kepastian makna.
d) Ragam bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah haruslah
lugas (bermakna denotatif). Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus
diungkapkan secara eksplisit guna mencegah timbulnya pemberian makna lain.
e) Kata baku pun perlu digunakan dalam karya ilmiah untuk
menunjukan bahwa tulisan tersebut bersifat formal.
f) Selain kata baku, istilah pun akan banyak muncul
berkaitan dengan isi karya ilmiah tersebut.
g) Jika karya ilmiah membahas bidang pendidikan, maka
istilah pendidikan pun akan sering muncul pada karya ilmiah tersebut.
h) Karya ilmiah banyak menggunakan kata kerja mental,
seperti diduga, dianalisis, atau dipahami.
Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas
dan bermakna denotatif. Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami
perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna
lugas. Kata itu tidak mengalami penambahan-penambahan makna. Adapun makna
konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan. Tambahan-tambahan itu
berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh lain dalam
tabel di bawah ini!
Komentar
Posting Komentar