TUGAS : 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel (Unsur Intrinsik Novel )

 TUGAS : 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel (Unsur Intrinsik Novel ) 




Bacalah penggalan novel berikut ini!


 

Pada suatu pagi keke terbangun dari tidurnya dengan mata merah sera hidungnya berdarah. orang tuanya membawanya ke dokter untuk di periksa. Awalnya orang tua keke mengira kalau keke hanya flu biasa dan kecapean sehabis mengikuti olah raga volly.

Akan tetapi salah, orang tua keke mendapatkan kabar kalau keke mengidap penyakit kanker ganas yang diprediksi hidupnya tinggal lima hari lagi. Kanker ganas itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk seperti monster.

Meski dalam keadaan yang demikian, keke terus berjuang, dan berusaha untuk tetap bersekolah layaknya gadis remaja normal lainnya. Orang tua Keke bingung dalam mengambil keputusan dalam jalan penyembuhan kanker yang diterita oleh keke. Mereka tidak ingin jika separuh wajah keke harus hilang karena di operasi.

Oleh sebab itulah, orang tua keke merahasiakan penyakit yang sedang di alami dari keke. Namun, waktu terus berjalan akhirnya keke pun mengetahui apa sebenarnya penyakit yang dideritanya. Mengetahui hal tersebut, keke sama sekali tidak marah, ia hanya bisa pasrah dengan apa yang sedang menimpanya. dan ia selalu tersenyum kepada siapa saja yang dia temui serta selalu terlihat baik-baik saja.

Dengan penyakit kanker yang dideritanya, keke masih dapat menjadi anak yang berprestasi dan hidup normal di sekolahnya. Tuhan memberikan kesempatan lebih dengan memberikan nafas panjang pada keke untuk melawan kanker itu sesaat. Begitu juga dengan ayahnya, yakni Joddy Triapianto ia juga tidak mau menyerah begitu saja, ia terus berusaha supaya keke dapat sembuh dari penyakit itu. Begitu mengharukan, dengan kondisi yang pas-pasan ayah keke mencari pengobatan alternative dan ke seluruh indonesia, meski di coba lagi dengan hasil yang nihil.

Oleh sebab itu, mau tidak ada jalan lagi ayah keke harus kembali ke jalan medis. Menurut dokter cara lain yang dapat menyembuhkan keke dari penyakit kanker tersebut adalah dengan Kemoterapi. Kemudian, keke menjalani Kemoterapi, sekali kemoterapi dapat merontokkan semua rambut yang ada di seluruh tubuhnya. keke menjalani kemoterapi itu sebanyak 25 kali. dan pada akhirnya setelah 6 bulan menjalani kemoterapi keke dapat sembuh dari penyakit kanker ganasnya.

Kasus kanker yang dialami oleh keke ini adalah kasus kanker pertama yang ada di indonesia, serta menjadi perdebatan besar di kalangan kedokteran, dimana penyakit kanker tersebut hanya menyerang orang tua, bukan pada remaja seusia keke. Ditambah lagi, soal keberhasilan dokter Indonesia yang sukses menyembuhkan kanker tersebut adalah sebuah prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua dokter-dokter di belahan dunia bertanya-tanya.

Karunia tuhan sungguh luar biasa yang membuatnya dapat hidup lebih lama bersama keluarga dan sahabat yang ia cintai. Setelah kejadian itu keke menjalani dan menikmati kehidupannya dengan rasa syukur atas kesembuhannya itu. Akan tetapi, pada akhirnya penyakit kanker itu ternyata kembali lagi setelah menjalani kebahagiaannya sesaat, kanker itu kembali hadir di lokasi yang berbeda, yaitu di bagian pelipis mata sebelah kanan. Keke sadar bahwa kehidupannya di dunia ini semakin sempit. Mengetahui hal tersebut ia tidak marah pada tuhan, justru ia sangat bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk hidup lebih lama dari penyakit yang di deritanya dan akhirnya dapat bernafas lebih panjang hingga tiga tahun lamanya.

Dalam proses penyembuhan yang selanjutnya, ayah keke mencoba pengobatan Kemoterapi lagi, seluruh rambut yang ada di kepala keke rontok tak satupun tersisa. Tapi, sepertinya kanker tersebut mulai kebal dari bahan kimia.

Kanker tersebut masih duduk manis di pelipis mata kanan keke,mengetahui hal tersebut ayah keke kemudian membawa keke ke singapura untuk keperluan operasi, namun karena depresi mereka akhirnya kembali ke indonesia dengan kondisi keke yang semakin parah.

Meskipun demikian, semangat keke untuk menimba ilmu tidak surut, ia tetap kukuh pendirian untuk tetap bersekolah, bahkan sampai disaat tangan dan kakinya telah tidak mampu lagi digerakkan.

Waktu terus berjalan, kondisi keke belum juga menandakan kesembuhan dan akhirnya keke harus di rawat inap di RSCM serta mengalami koma selama tiga hari. Diwaktu opname tersebut ada berita yang begitu membahagiakan baik untuk keke maupun ayah keke bahwa tuhan memberikan suatu cobaan kepada hambanya sesuai kemampuannya. “keke mendapat juara tiga di sekolahnya dalam ujian akhir sekolah”.

Namun, itulah kebahagiaan yang dapat dirasakan keke untuk yang terkahir kalinya. dokter menyerah terhadap penyakit yang dideritanya, di nafasnya yang terakhir keke menulis sebuah surat kecil kepada tuhan.

 Analisislah unsur intrinsik novel di atas, lalu tuliskan jawabanmu dalam kolom berikut ini !

1. Tema

2. Alur :

3. Tokoh dan Penokohan

4. Latar:

- Waktu:

-Tempat

-Sosial

5. Amanat:

6. Gaya Bahasa: 


 


Komentar

  1. Nama:Ikhtiar Adi Laksono RW
    Kelas:12 IPS 2
    No:18

    Jawaban:
    1. Tema : perjuangan hidup,dan mengejar cita-cita.
    2. Alur : Maju
    3. Tokoh dan penokohan:
    -keke seorang remaja yang aktif, cerdas,dan percaya diri.
    - orang tua Keke orang yang sabar dan perhatian.
    - sahabat Keke baik,setia menemani Keke dan baik.
    - Andi Tampan ,sabar, baik, perhatian dan penyayang
    - Pak Iyus sangat setia pada keluarga Keke ,baik , penyabar, perhatian kepada Keke.

    4. Latar:
    - Waktu : pagi hari,siang hari dan malam hari.
    - Tempat: Jakarta, Bandung, Singapura.
    - Sosial : Keramahan , kemewahan,budaya Jawa.

    5. Amanat :
    - Dalam mengahadapi sebuah cobaan seberat apapun, kita harus tetap berusaha untuk bnagkit dan tidak menyerah.
    - Tetap rajin belajar dan menuntut ilmu pada keadaan apapun selama masih bernafas.
    - Tetap menjadi orang baik walaupun dalam keadaan apapun.

    6. Gaya bahasa : hiperbola, personifikasi, klimaks, ironi, antithesis, satire, litotes, anastrof, paronomasia, periphrasis, paralipsis, apostrof.

    BalasHapus

  2. Nama : Sefa Tri Marlina
    No.Abs : 27
    Kelas : XII IPS 4

    1. Tema :
    Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas (Rabdomiosarcoma) ,tetapi memiliki semangat untuk Hidup.
    2. Alur : Maju, menceritakan berdasarkan urutan waktu yang berjalan maju.
    3. Tokoh dan penokohan :
    1.) Keke (Gita sesa wenda cantika, Tokoh utama yang Berperan Sebagai “Aku”) Seorang remaja yang aktif,cerdas,dan percaya diri. Memiliki Keinginan dan cita-cita dirinya sendiri, walau hidupnya tidak akan lama Lagi.
    2.) Ayah Keke :
    Seorang ayah yang sabar, baik, selalu berusaha, bijaksana dan perhatian kepada ketiga Anaknya.
    3.) Sahabat-sahabat keke (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini) :
    Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke.
    4.) Andi :
    Tampan, sabar,perhatian, penyayang dan baik.
    5.) Pak Iyus :
    Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.

    4. Latar :
    a. Waktu :
    •Pagi hari : “Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit- langit kamarku.”
    · Siang hari: “ Cuaca siang yang panas membuat aku sedikit lemah pada saat itu, tapi aku tidak ingin menunjukan kepada timku.”
    ·Malam hari: “Malam hari ketika aku bangun, ayah, kak Chika, dan kak Kiki mengajak aku makan malam diluar sambil mencari angin segar.”
    b. Tempat :
    · Jakarta : “Kamipun membeli rambut palsu WTC ternama di Jakarta.”
    ·Bandung : “Suasana berubah seketka kami memasuki kota Bandung.”
    ·Singapura: ” Setelah sepanjang malam kami berjalan dan Menikmati kota Singapura, tubuhku terasaletih dan tak kuat berjalan kembali menuju rumah sakit.”
    c. Sosial :
    Hubungan sosial yang begitu hangat antara Keke dengan Ayahnya, kedua kakak laki-lakinya, Ibunya, pak Iyus, Andi, sahabat-sahabatnya Fadha, Shifa, Maya, Idha, Andini, dan Adhinda, guru agamanya, dan Prof. Mukhlis.

    5. Amanat :
    -Dalam menghadapi sebuah cobaan seberat apapun itu, kita harus tetap berusaha untuk bangkit dan tak menyerah.
    -Tetap rajin belajar dan menuntut ilmu pada keadaan apapun selama kita masih mampu untuk bernafas.
    -Tetap berusaha untuk membahagiakan orang yang kita sayangi dan orang-orang yangada disekeliling kita.

    6. Gaya bahasa :
    Gaya bahasanya mengandung majas personifikasi yaitu “Aku memang sudah berfikir akan menerima penyakit ini karena karma sudah meledak”.

    BalasHapus
  3. Nama : Marwan
    No : 14
    Kelas : XII IPS 4

    1. Tema
    Semangat hidup seorang remaja dalam melawan penyakit yang diderita

    2. Alur
    Maju ( urutan waktu berjalan ke depan)

    3. Penokohan
    Keke : Semangat hidup tinggi, pantang menyerah
    Ayah Keke : Perhatian pada anak
    Andi : Penyayang dan perhatian
    Pak Iyus : orang setia, penyabar

    4. Setting/Latar
    Tempat : Kota Jakarta (green garden jakarta)
    Waktu : Pagi, siang dan malam hari
    Sosial : Budaya Jawa barat, dunia pendidikan

    5. Amanat
    Jangan pasrah dengan keadaan, semangat dan pantang menyerah harus ada dalam diri
    Bersyukur dengan pemberian Alloh SWT

    6. Gaya bahasa
    Gaya bahasa cukup bagus dengan bahasa lembut dan makna yang cukup baik pada setiap kalimat-kalimatnya.

    BalasHapus
  4. Nama: Cika Rayi Kiwangi
    Kelas : 12 IPS 3
    Absen: 07

    UNSUR INTRINSIK NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN

    1. Tema: Perjuangan seorang remaja yang melawan penyakit kanker tetapi memiliki semangat untuk hidup.
    2. Alur : Maju
    3. Tokoh dan Penokohan:
    a.) Keke: Cerdas, percaya diri,tidak mudah menyerah.
    b.) Ayah Keke: Baik,selalu berusaha,sabar.
    c.) Andy: Penyayang,baik,perhatian.
    d.) Pak Iyus: Penyabar dan perhatian.
    e.) Sahabat Keke: Setia.
    f.) Kak Kiki: Pandai.
    g.) Prof. Mukhlis: Baik hati.

    4. Latar
    a.) Tempat: Jakarta, Banten, Bandung, Singapura, Rumah Sakit.
    b.) Waktu : Siang, sore, malam, dan pada tahun 2003 sampai 2006.
    c.) Sosial : Kekerabatan dan kehangatan.

    5. Amanat:

    Kehidupan di dunia ini tidak ada yang abadi, cepat atau lambat orang akan kembali kepada-Nya. Oleh sebab itu, setiap detik kehidupan yang sangat berharga ini harus bisa di manfaatkan sebaik mungkin.

    6. Gaya bahasa:
    Menggunakan majas personifikasi.

    BalasHapus
  5. Nama : Failatul Mafuroh
    Absen : 12
    Kelas : XII IPS 3

    1. Tema : Semangat dan perjuangan hidup seorang remaja melawan kanker
    2. Tokoh dan penokohan:
    -Keke : Pantang menyerah, cerdas, percaya diri
    -Ayah Keke : Baik dan selalu berusaha
    -Andy : Sabar dan baik
    -Pak Iyus : Penyabar dan Perhatian
    -Sahabat Keke : Teman yang setia
    -Kak Kiki : Pandai
    -Prof. Mukhlis : Baik hati
    3. Alur : Maju ( Jalan cerita disusun berdasarkan waktu yang berjalan kedepan bukan berbalik ke masa lalu )
    4. Latar
    -Tempat : Jakarta, Banten, Bandung, Singapura, dan Perancis.
    -Waktu : Siang hari, sore hari, malam hari pada tahun 2003 sampai 2006.
    -Suasana : Mengharukan
    5. Amanat : Kehidupan di dunia ini tidak ada yang abadi, kita tidak tau kapan kita kembali kepada Alloh SWT. Setiap detik kehidupan sangat berharga, kita harus bisa manfaatkan waktu sebaik mungkin dan jangan lupa bersyukur atas nikmat yang Alloh SWT berikan.
    6. Gaya bahasanya : Majas personifikasi

    BalasHapus
  6. Nama: Fani Agustina
    Kelas: 12 IPS 3
    No.Absen: 14

    1. Tema :
    Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas (Rabdomiosarcoma) ,tetapi memiliki semangat untuk Hidup.

    2. Alur : Maju, menceritakan berdasarkan urutan waktu yang berjalan maju.

    3. Tokoh dan penokohan :
    a.) Keke (Gita sesa wenda cantika, Tokoh utama yang Berperan Sebagai “Aku”) Seorang remaja yang aktif,cerdas,dan percaya diri. Memiliki Keinginan dan cita-cita dirinya sendiri, walau hidupnya tidak akan lama Lagi.
    b.) Ayah Keke :
    Seorang ayah yang sabar, baik, selalu berusaha, bijaksana dan perhatian kepada ketiga Anaknya.
    c.) Sahabat-sahabat keke (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini) :
    Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke.
    d.) Andi :
    Tampan, sabar,perhatian, penyayang dan baik.
    e.) Pak Iyus :
    Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.

    4. Latar :
    a. Waktu :
    •Pagi hari : “Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit- langit kamarku.”
    · Siang hari: “ Cuaca siang yang panas membuat aku sedikit lemah pada saat itu, tapi aku tidak ingin menunjukan kepada timku.”
    ·Malam hari: “Malam hari ketika aku bangun, ayah, kak Chika, dan kak Kiki mengajak aku makan malam diluar sambil mencari angin segar.”
    b. Tempat :
    · Jakarta : “Kamipun membeli rambut palsu WTC ternama di Jakarta.”
    ·Bandung : “Suasana berubah seketka kami memasuki kota Bandung.”
    ·Singapura: ” Setelah sepanjang malam kami berjalan dan Menikmati kota Singapura, tubuhku terasaletih dan tak kuat berjalan kembali menuju rumah sakit.”
    c. Sosial :
    Hubungan sosial yang begitu hangat antara Keke dengan Ayahnya, kedua kakak laki-lakinya, Ibunya, pak Iyus, Andi, sahabat-sahabatnya Fadha, Shifa, Maya, Idha, Andini, dan Adhinda, guru agamanya, dan Prof. Mukhlis.

    5. Amanat :
    * Tetap rajin belajar dan menuntut ilmu pada keadaan apapun selama kita masih mampu untuk bernafas.
    * Tetap berusaha untuk membahagiakan orang yang kita sayangi dan orang-orang yangada disekeliling kita.

    6. Gaya bahasa :
    Majas personifikasi

    BalasHapus

Posting Komentar