VIDEO : https://youtu.be/cv2wG98FM0U
Pandangan Pengarang dalam Novel
1. Menafsir Pandangan Pengarang dalam Novel
Menafsir pandangan pengarang dalam novel adalah menafsir apa
saja yang terkandung dalam novel, dalam hal ini termasuk di dalamnya menafsir
tentang pesan pengarang, kalimat konotasi, kaitan fakta dengan kehidupan yang
ada dan menemukan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan oleh penulis.
Langkah-langkah menafsir pandangan pengarang dalam novel:
a. membaca novel dengan seksama;
b. menentukan nilai-nilai kehidupan;
c. menafsirkan pandangan pengarang terhadap nilai-nilai itu.
2. Nilai-Nilai Kehidupan dalam Novel
Interpretasi terhadap pandangan pengarang adalah memberi
kesan kepada pandangan pengarang baik berupa apresiasi maupun berupa
nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam novel
Catatan:
interpretasi/in·ter·pre·ta·si/ n pemberian kesan, pendapat,
atau pandangan teoretis terhadap sesuatu; tafsiran;
Nilai-nilai dalam novel:
1. Nilai sosial adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang
hubungan dengan manusia atau masyarakat.
2. Nilai agama adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang
sesorang berdasarkan hubungannya dengan Tuhan.
3. Nilai moral adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang
kepribadian atau sikap sesorang dalam menyikapi suatu masalah.
4. Nilai budaya adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang
kebiasaan, adatistiadat, keperyaan, oleh masayarakat setempat.
Contoh menafsirkan dan interpretasi pandangan pengarang dalam novel.
Kutipan novel :
“Jimbron adalah
seorang yang membuat kami takjub dengan tiga macam keheranan. Pertama, kami
heran karena kalau mengaji, ia selalu diantar seorang pendeta. Sebetulnya
beliau adalah seorang pastor karena beliau seorang Katolik, tapi kami
memanggilnya Pendeta Geovany. Rupanya setelah sebatang kara seperti Arai ia
menjadi anak asuh sang pendeta. Namun, pendeta berdarah Itali itu tak sedikit
pun bermaksud mengonversi keyakinan Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika
mengantarkan Jimbron mengaji ke masjid” (SP, 61)
-Nilai kehidupan:
1. Nilai religius/agama (dilihat dari Jimbron)
2. Nilai sosial (dilihat dari pendeta)
-Pandangan pengarang:
Pengarang menghadirkan tokoh Jimbron dalam novel Sang
Pemimpi mencerminkan tokoh yang taat beragama dengan mengaji setiap harinya,
walaupun dia hidup di lingkungan agama yang berbeda, yaitu agama Katolik.
Kemudian pengarang juga menghadirkan cerminan toleransi dan jiwa sosial melalui
tokoh pendeta.
-Interpretasi Pandangan pengarang:
Sangat setuju dengan pandangan pengarang, melalui tokoh
Jimron pengarang memberikan gambaran kehidupan religius walaupun hidup berbeda
agama dan pengarang juga memberikan gambaran cerminan toleransi dan jiwa sosial
melalui tokoh pendeta.
Komentar
Posting Komentar