MENYUSUN TEKS EKSPLANASI

 MENYUSUN TEKS EKSPLANASI



A. Pengertian 

Eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi. Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi disekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses.

https://youtu.be/3185vBZzHRc

 

B. STRUKTUR TEKS EKPLANASI

https://youtu.be/ywNVCqAuYMU

 

1. Identifikasi fenomena (phenomenon identification) 
Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses peristiwa alam tersebut bisa terjadi. 

 


2. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence) 
Berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari sebuah bencana alam yang terjadi. Penggambaran rangkaian kejadian memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa. a. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu. b. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat. 


3. Ulasan (review) 
Teks penutup yang bersifat pilihan; bukan keharusan. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut. Ulasan berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.

 

C. UNSUR KEBAHASAN TEKS EKSPLANASI

https://youtu.be/5nMjKgFbpbA

Berikut ini adalah beberapa poin utama kaidah kebahasaan dari teks eksplanasi.

1. Pola pengembangan kronologis akan banyak menggunakan konjungsi kronologis seperti: kemudian, akhirnya, selanjutnya, sekarang, sebelumnya, dan sejenisnya.

2. Pola pengembangan kausalitas (sebab-akibat) akan memiliki konjungsi kausalitas seperti: sebab, karena, akibatnya, dan sejenisnya.

3. Menggunakan kata peristilahan atau teknis seperti: industri pariwisata, otomotif, sektor pertanian, dsb.

4. Menggunakan kata benda fenomena seperti: angin tornado, tata surya, gerhana matahari, kerajinan tangan, dsb.

5. Menggunakan kata kerja tindakan,jika berisi suatu tindakan yang objeknya berupa alam atau fenomena sosial/budaya seperti bepergian, berwisata, mengajak, berkunjung, berjalan-jalan

6. Cenderung lebih banyak menggunakan kalimat pasif.

D. MENYUSUN TEKS EKPLANASI 

https://youtu.be/Ja3mDe9JzYA

1. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks eksplanasi. 

 

Contoh: 

a. Paling depan para siswi. 

b. Memainkan mayoret. 

c. Melakukan koreografi. 

d. Para penonton berjubel. 

e. Diikuti marching band. 

f. Pelajar menempelkan tulisan hak-hak remaja. 

g. Pelajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar. 

 

2. Menyusun kerangka teks, 

yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya dapat disusun secara kausalitas atau kronologis. Dalam tahap ini, dapat saja membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya dengan topik yang lain.

 

3. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya: identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini, kita harus menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun dapat saja membuat kalimat yang fungsinya sebagai pengikat, seperti konjungsikonjungsi yang biasa digunakan dalam teks eksplanasi sehingga kalimatkalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.

 


Komentar