Kalimat Perintah (Imperatif)

 



A. Pengertian Kalimat Perintah (Imperatif)

        Menurut Rahardi, 2005:79, kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung maksud memerintah atau meminta agar mitra tutur melakukan atau sebagaimana diinginkan si penutur. Kalimat imperatif dapat berisi suruhan yang amat keras dan kasar, atau berisi permintaan yang halus dan santun. Selain itu, kalimat imperatif juga dapat berisi pelarangan terhadap suatu hal atau pembiaran terhadap seseorang melakukan suatu hal. Dengan demikian, kalimat imperatif adalah kalimat yang rumit dan mempunyai berbagai macam jenis. Secara sederhana, kalimat imperatif disebut juga dengan kalimat perintah.

B. Ciri-Ciri Kalimat Perintah 

  • Kalimat Imperatif biasanya dibuat dengan intonasi yang rendah pada bagian akhir kalimat
  • Di dalam kalimat imperatif akan dijumpai salah satu dari kata – kata berupa kalimat penegasan, kalimat halus, sebuah ajakan, harapan, permintaan dan juga sebuah larangan akan suatu hal.
  • Susunan kalimat imperatif berupa inervasi. Oleh karena itu dalam kalimat ini, subyek dan predikatnya tidak pasti. Susunan predikat di dalam kalimat imperatif dapat mendahului subyek atau diletakkan di awal kalimat
  • Dalam kalimat imperatif, subyeknya berupa tokoh atau pelaku dari kalimat tidak tampak, tidak selalu terungkap, atau dengan kata lain, tidak diketahui siapa orangnya
  • Utamanya, kalimat imperatif biasanya diakhiri dengan penggunaan tanda baca, seperti tanda seru (!) atau tanda tanya (?).
  • Di atas adalah ciri – ciri dari kalimat imperatif. Jenis kalimat yang mungkin sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari, karena merupakan kalimat perintah.
  • Kalimat imperatif biasanya disertai oleh intonasi pengucapan dengan nada tinggi.
  • Kalimat imperatif yang biasanya diucapkan secara lisan oleh penutur, bila ditulis dalam sebuah kalimat, akan diakhiri dengan penggunaan tanda seru di akhir kalimatnya. Begitu pula dengan kondisi yang lain. Kalimat imperatif memiliki banyak intonasi pengucapan sesuai dengan jenis kalimat yang ingin disampaikan oleh penutur.
C. Macam–Macam Kalimat Imperatif/
  • Kalimat Imperatif Intransitif. Jenis kalimat imperatif yang berupa kalimat pernyataan yang tersusun atas kelompok kata antara lain kata dasar, kata kerja dasar ataupun kata sifat. Biasanya kata-kata tersebut menggunakan awalan meng-, ber-, atau kata depan.
  • Kalimat Imperatif Transitif. Jenis kalimat imperatif yang memiliki predikat verba transitif yang mirip dengan struktur deklarasi pasif.
  • Kalimat Imperatif Halus. Jenis kalimat imperatif yang menggunakan kosa kata lebih halus atau sopan, seperti: ‘mari’, ‘coba’, ‘tolong’, ‘sekiranya’, ‘silakan’.
  • Kalimat Imperatif Permintaan. Jenis kalimat imperatif yang dapat dipakai sebagai suatu ungkapan permintaan. Kalimat ini biasanya ditandai oleh kata ‘mohon’ ataupun ‘minta’.
  • Kalimat Imperatif Ajakan dan Harapan. Jenis kalimat imperatif yang dipakai untuk mengajak atau berisi harapan. Biasanya diawali dengan kata ‘harap’, ‘mari(lah)’, ‘ayo(lah)’ ataupun ‘hendaknya’.
  • Kalimat Imperatif Larangan. Jenis kalimat imperatif yang bermaksud untuk memberikan pelarangan. Biasanya, kata ‘jangan(lah)’ atau ‘dilarang’ digunakan dalam kalimat imperatif ini.
  • Kalimat Imperatif Pembiaran. Jenis kalimat imperatif yang bertujuan agar lawan bicara tidak melarang atau membiarkan apa yang akan dilakukan si pembicara. Kalimat ini menggunakan kata ‘biar(kan)’ atau ‘biar(lah)’. Selain itu, kalimat imperatif ini juga memiliki makna untuk meminta atau menyuruh seseorang dalam membiarkan suatu hal terjadi. Maksud dari pembiaran dalam penjelasan ini adalah untuk meminta ijin agar tidak dihalangi.

Komentar