Menyusun resensi

 

Salam bahagia dan sejahtera

1.      Kali ini kita akan belajar tentang unsur-unsur resensi serta bagaimana cara membuatnya. 

2.    Siapkan buku paket kalian halaman 211- 222 selama mengikuti PJJ Bahasa Indonesia .

3.    Sebelum mulai, marilah berdoa sesuai agama masing-masing. Berdoa mulai….

Resensi adalah sebuah tulisan yang berisi tentang ulasan suatu buku. Kata resensi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu recensere yang artinya “melihat kembali”, “menimbang”, atau “menilai”.

Unsur-unsur Resensi

1.     Judul Resensi Buku

2.     Data Buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut.

·       Judul buku

·       Pengarang

·       Penerbit

·       Tahun terbit beserta cetakannya

·       Tebal buku

·       Harga buku

3.     Pembukaan Resensi (lead)

4.     Isi Resensi Buku

5.     Penilian Kelebihan dan Kekurangan Buku

6.     Penutup Resensi Buku

 

Langkah-Langkah Meresensi Buku

1.     Mengenali semua aspek buku yang diresensi mulai dari tema, deskripsi isi buku, hingga jenis buku tersebut.  

2.     Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti.

3.     Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.

4.     Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.

5.     Menilai kualitas buku yang diresensi.

 

Saat menilai kualitas sebuah buku yang diresensi, berikut ini ialah sejumlah hal yang menjadi indikator penilaian.

·       Organisasi atau kerangka penulisan. Dalam hal ini, kita harus memerhatikan bagaimana sistematika buku tersebut, seperti penyusunan bab dan subbabnya.

     Contoh kalimat yang berhubungan dengan organisasi dan kerangka penulisan: Buku ini mempunyai sistematika yang baik karena setiap bab disusun secara terstruktur sehingga pembaca lebih mudah mengikuti alur pemikiran dari penulisnya.


·       Isi pernyataan. Dalam hal ini, kita menilai bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas penulisnya dalam menulis buku tersebut.

     Contoh kalimat yang berhubungan dengan isi pernyataan resensi: Penulis buku ini mampu menampilkan ide-ide yang unik karena bukunya lebih banyak menonjolkan aspek kearifan lokal.

·       Dalam hal ini, kita mengkritisi bagaimana pemakaian ejaan, penulisan kata, dan penyusunan kalimat di buku tersebut.

     Contoh kalimat yang berhubungan dengan aspek kebahasaan buku: Buku ini tidak cocok dibaca oleh kalangan remaja karena di dalamnya terdapat banyak istilah-istilah akademik yang hanya bisa dipahami oleh kalangan mahasiswa atau dosen.

·       Aspek teknis. Dalam hal ini, kita mencermati bagaimana tata letak buku.

     Contoh kalimat yang berhubungan dengan aspek teknis buku: Dari tata letaknya kita dapat mencermati bahwa buku ini disusun dengan cermat karena dipenuhi oleh ilustrasi yang mendukung penjelasan penulisnya.

     Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita membuat semacam garis besar (outline) resensi itu. Outline membantu kita ketika menulis, mengoreksi, dan merevisi hasil resensi.

 

 

Komentar

  1. Nama: Honey Risma Saputri
    Kelas: XI IPS 4
    No.Abs: 9

    b. Isi dari resensi buku petualangan bocah di zaman Jepang :
    1) Identitas Buku :
    Judul Buku : Saksi Mata
    Pengarang : Suparto Brata
    Penerbit : Kompas
    Tahun terbit : 2002, cetakan pertama
    Tebal buku : 434 halaman

    2) Ringkasan Isi Buku :
    Novel saksi mata menceritakan seorang anak lelaki bernama Kuntara berumur 12 tahun. Dia bersekolah di sekolah rakyat Mohangakko. Novel ini mengambil latar waktu saat Jepang menjajah Indonesia. Penjajahan Jepang hanya berkisar selama 3 - 3,5 tahun. Walaupun jauh lebih cepat dari Belanda yakni selama 3,5 abad, namun penjajahan Jepang adalah puncak kesengsaraan rakyat. Jutaan manusia melepas nyawa karena kerja paksa, romusha, dan kelaparan.

    Novel ini memfokuskan pandangannya pada kota Surabaya, Dimana penulis dilahirkan di sana, juga mengingat kota Surabaya adalah kota pahlawan. Novel ini membuat kita kembali melihat masa-masa kelam Indonesia di zaman penjajahan Jepang. Diawali dengan Kuntara yang menemukan bulik nya bernama Raden Ajeng Rumsari, yang menjadi orang yang dicintai dan dihormatinya, sedang melakukan perbuatan mesum dengan seorang laki-laki di sebuah bungker perlindungan. Peristiwa tersebut menjadikan Kuntara terpukul dan sangat sedih sekaligus marah karena orang yang dihormatinya selama ini melakukan perbuatan maksiat.

    Selain itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi. Sebenarnya, tuan Ichiro Nishizumi sudah mengetahui bila Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi dia tidak peduli. Dimana pada akhirnya bulik Rum terbunuh oleh Okada sebab tidak mau memenuhi nafsunya. Okada sendiri adalah seorang guru yang sangat disegani oleh Kuntara, tapi ternyata dia juga sama.

    3) Keunggulan Buku
    Penggambaran latar dibuat secara unik, detail dan jelas
    Suasana yang digambarkan seperti aslinya.

    4) Kelemahan Buku
    Tidak pantas disaksikan anak-anak atau remaja, sebab banyak unsur dewasa.

    5) Rekomendasi
    Novel ini sangat bagus untuk dibaca, terutama untuk melihat kembali ke masa lalu bagaimana penderitaan bangsa Indonesia kala itu.

    c. Tidak ada

    BalasHapus

  2. Nama : yoga alim prastyo
    Kelas : XI Ips 2
    Absen : 32

    a. Buku berjudul petualangan bocah di zaman jepang
    b.
    1). Identifikasi buku
    judul novel : saksi mata
    Pengarang : suparto brata
    penerbit : Penerbit buku kompas
    Tebal buku : +434 halaman
    2). Ringkasan isi
    Novel saksi mata menceritakan seorang anak lelaki bernama Kuntara berumur 12 tahun. Dia bersekolah di sekolah rakyat Mohangakko. Novel ini mengambil latar waktu saat Jepang menjajah Indonesia. Penjajahan Jepang hanya berkisar selama 3 - 3,5 tahun. Walaupun jauh lebih cepat dari Belanda yakni selama 3,5 abad, namun penjajahan Jepang adalah puncak kesengsaraan rakyat. Jutaan manusia melepas nyawa karena kerja paksa, romusha, dan kelaparan.
    Novel ini memfokuskan pandangannya pada kota Surabaya, Dimana penulis dilahirkan di sana, juga mengingat kota Surabaya adalah kota pahlawan. Novel ini membuat kita kembali melihat masa-masa kelam Indonesia di zaman penjajahan Jepang. Diawali dengan Kuntara yang menemukan bulik nya bernama Raden Ajeng Rumsari, yang menjadi orang yang dicintai dan dihormatinya, sedang melakukan perbuatan mesum dengan seorang laki-laki di sebuah bungker perlindungan. Peristiwa tersebut menjadikan Kuntara terpukul dan sangat sedih sekaligus marah karena orang yang dihormatinya selama ini melakukan perbuatan maksiat.
    Selain itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi. Sebenarnya, tuan Ichiro Nishizumi sudah mengetahui bila Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi dia tidak peduli. Dimana pada akhirnya bulik Rum terbunuh oleh Okada sebab tidak mau memenuhi nafsunya. Okada sendiri adalah seorang guru yang sangat disegani oleh Kuntara, tapi ternyata dia juga sama.
    3). Keunggulan buku :
    a. Diceritakan dengan detail
    b. Bahasa tidak berbelit belit
    c. Suasana digambarkan dengan aslinya
    4). Tidakboleh dibaca olehanak kecil juga anak usia dibawah 18 tahun karna ada unsur dewasanya.
    c. tidak ada aspek lain

    BalasHapus
  3. Nama : Kiki Putri Alfitriani
    Kelas : XI IPS4
    NO. Absen : 11

    A. Judul Buku : Petualangan Bocah di Zaman Jepang
    B. Identifikasi Resensi Buku

    1. Identitas Buku:

    a. Judul Buku: Saksi Mata
    b. Pengarang: Suparto Brata
    c. Penerbit: Kompas
    d. Tebal: x + 434 halaman

    2.) Ringkasan Isi Buku:
    => Tokoh utama dalam novel ini adalah bocah
    laki berusia dua belas tahun bernama Kuntara, yaitu seorang pelajar sekolah rakyat Mohangakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran yang sangat apik, detail, dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sebenarnya merupakan cerita bersambung yang dimuat di halaman Kompas pada rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 April 1998. Kisah berawal dari Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah bertemu dengan Wiradad di sebuah bunker belakang. Baru diketahui Kuntara kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. Semantara itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-harinya bekerja di pabrik karung. Sebenarnya, Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan memboyongnya ke Surabaya.
    Novel ini memfokuskan pandangannya pada kota Surabaya, Dimana penulis dilahirkan di sana, juga mengingat kota Surabaya adalah kota pahlawan. Novel ini membuat kita kembali melihat masa-masa kelam Indonesia di zaman penjajahan Jepang. Diawali dengan Kuntara yang menemukan bulik nya bernama Raden Ajeng Rumsari, yang menjadi orang yang dicintai dan dihormatinya, sedang melakukan perbuatan mesum dengan seorang laki-laki di sebuah bungker perlindungan. Peristiwa tersebut menjadikan Kuntara terpukul dan sangat sedih sekaligus marah karena orang yang dihormatinya selama ini melakukan perbuatan maksiat.
    Selain itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi. Sebenarnya, tuan Ichiro Nishizumi sudah mengetahui bila Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi dia tidak peduli. Dimana pada akhirnya bulik Rum terbunuh oleh Okada sebab tidak mau memenuhi nafsunya. Okada sendiri adalah seorang guru yang sangat disegani oleh Kuntara, tapi ternyata dia juga sama.
    3.) Keunggulan Buku
    => 1. Novel ini menyajikan cerita sejarah pada masa penjajahan zaman Jepang di Indonesia. Salah satu sejarah yang perlu diketahui oleh para pembaca.
    2. Novel ini melampirkan peta kota Surabaya sehingga seakan akan kita berada di Surabaya pada masa pendudukan Jepang tersebut.

    3. Adanya penggunaan kosa kata dan lagu lagu Jepang dalam novel ini yg menghidupkan suasana zaman kependudukan Jepang.

    4.) Kelemahan Buku:
    1. Novel ini tidak cocok untuk kalangan remaja bahkan untuk anak-anak. Lebih cocok untuk dewasa
    2.Novel ini diperkaya dengan kosa kata dan lagu lagu Jepang, namun tidak ada satupun terjemahan kosa kata tersebut sehingga yg tidak mengerti bahasa Jepang tidak dapat memahami makna dari setiap kata.

    2. Resensi novel ini tidak memiliki penutup sehingga ringkasan isi ceritanya seakan mengambang.

    5.) Rekomendasi:
    Membaca novel ini akan mengingatkan kembali pada peristiwa penjajahan zaman Jepang di Indonesia tepatnya di Kota Surabaya. Kosakata dan lagu-lagu Jepang yang disajikan menambah hidup suasana zaman pendudukan Jepang saat di Indonesia.

    C. Tidak ada aspek lain

    BalasHapus

  4. Nama:Deny Nur Aeni
    Kelas :XI IPS 2
    No absen:08
    A.Buku berjudul:Sang pemimpin
    B. Identitas Buku

    – Judul Buku Resensi : Sang Pemimpi
    – Tahun Terbit : 2011
    – Penerbit : PT.Bentang Pustaka
    – Penulis : Andrea Hirata
    – Jumlah Halaman : 248 hlm

    =>Sinopsis

    Resensi Novel Sang Pemimpi – Novel sang pemimpi ini adalah sebuah kisah persahabatan yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Penulis menggambarkan bahwa cita-cita memang harus diwujudkan dengan tekad yang kuat. Novel ini mengangkat betapa sulitnya mendapatkan pendidikan yang layak di tanah Belitung.

    Namun hal itu tak membuat para tokoh Sang Pemimpi itu lantas mundur dan menyerah begitu saja. Mereka memiliki tekad yang kuat untuk bersekolah di SMA Negeri yang nantinya akan menghantarkan mereka ke Kota Sorbenne, Perancis. Novel ini berceritakan bahwa setiap orang berhak bermimpi dan memiliki cita-cita setinggi langit dan itu dibuktikan pada kisah nyata sang penulis yang dituangkan dalam novel Sang Pemimpi.

    Setelah para tokoh sang pemimpi dapat meraih cita-citanya untuk melanjutkan sekolah ke SMA Negeri, sesungguhnya perjuangan mereka tak berhenti sampai disitu saja. Untuk mewujudkan mimpi bersekolah di SMA Negeri pun mereka rela untuk tinggal di daerah pasar yang kumuh. Tak berhenti perjuangan toko sang pemimpi tersebut, selain mereka tinggal ditempat yang kumuh mereka juga bekerja sebagai kuli ngambat di pasar kumuh itu agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya di luar.

    Kisah sang pemimpi ini di dalamnya mengangkat beberapa tokoh, seperti Arai yang hidupnya sangat sebatang kara, lalu ada tokoh seorang Jimbron yang teguh dalam prinsip agama Islamnya walaupun sedari kecil ia dididik oleh seorang pendeta, tak lupa tokoh Ikal yang orangtuanya akan mengalami kebangkrutan.

    Ditengah-tengah keterpurukan ini 3 Sang Pemimpi itu mulai berambisi untuk mulai berani bermimpi, hal ini diawali dengan sosok Arai yang memulai mimpi dan kemudia disusul oleh kedua temannya, alhasil mereka bermodal nekat dan yakin berjuang untuk meraih cita-cita dan pergi meninggalkan kampung halaman. Uniknya lagi dalam novel ini diselingkan dengan beberapa kisah cinta yang unik dari para Sang Pemimpi ketika mereka tengah meraih cita-citanya.

    => Kelebihan

    Resensi Novel Sang Pemimpi – Kelebihan yang dapat diambil dari kisah nyata dalam novel Sang Pemimpi ini tentunya sangat banyak sekali, hal ini harus terus dikembangkan dan ditularkan pada anak-anak muda. Novel ini mengangkat kisah bahwa kekurangan bukanlah suatu masalah untuk mewujudkan sebuah mimpi.

    Karena setiap orang berhak untuk bermimpi dan berhak pula untuk mewujudkan mimpi-mimpinya tersebut. Dalam novel ini juga penulis menggambarkan tentang ambisi para pemuda yang berasal dari daerah yang terpencil agar tidak takut untuk mengambil resiko, berjuang sekeras tenaga, tidak malu untuk melakukan hal-hal yang menurut bagi sebagian orang adalah hina (kuli ngambat), hebatnya lagi penulis menyuguhkan rasa yang sangat kuat sehingga para pembaca yang membaca novel tersebut merasakan bagaimana rasanya dengan kisah 3 tokoh Sang Pemimpi dalam novel tersebut.

    => Kekurangan

    Resensi Novel Sang Pemimpi – Kekurangan yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi ini sebenarnya masih sedikit sama dengan kekurangan yang ada pada novel Laskar Pelangi. Penulis seolah tidak mau memberikan waktu yang jelas sehingga para pembaca dibuat penasaran pada tahun berapa Indonesia mengalami pemerintahan tersebut. Seolah menutupi kesalahan yang pemerintahan buat dan jalankan. Namun semoga saja dengan hal tersebut maka para pembaca harus lebih hati-hati dalam memilih calon pemimpin.

    C.tidak ada aspek lain

    BalasHapus
  5. Nama pandu trisongko
    Absen :24
    Kelas:XI IPS 3
    b. Isi dari resensi buku petualangan bocah di zaman Jepang :
    1) Identitas Buku :
    Judul Buku : Saksi Mata
    Pengarang : Suparto Brata
    Penerbit : Kompas
    Tahun terbit : 2002, cetakan pertama
    Tebal buku : 434 halaman

    2) Ringkasan Isi Buku :
    Novel saksi mata menceritakan seorang anak lelaki bernama Kuntara berumur 12 tahun. Dia bersekolah di sekolah rakyat Mohangakko. Novel ini mengambil latar waktu saat Jepang menjajah Indonesia. Penjajahan Jepang hanya berkisar selama 3 - 3,5 tahun. Walaupun jauh lebih cepat dari Belanda yakni selama 3,5 abad, namun penjajahan Jepang adalah puncak kesengsaraan rakyat. Jutaan manusia melepas nyawa karena kerja paksa, romusha, dan kelaparan.

    Novel ini memfokuskan pandangannya pada kota Surabaya, Dimana penulis dilahirkan di sana, juga mengingat kota Surabaya adalah kota pahlawan. Novel ini membuat kita kembali melihat masa-masa kelam Indonesia di zaman penjajahan Jepang. Diawali dengan Kuntara yang menemukan bulik nya bernama Raden Ajeng Rumsari, yang menjadi orang yang dicintai dan dihormatinya, sedang melakukan perbuatan mesum dengan seorang laki-laki di sebuah bungker perlindungan. Peristiwa tersebut menjadikan Kuntara terpukul dan sangat sedih sekaligus marah karena orang yang dihormatinya selama ini melakukan perbuatan maksiat.

    Selain itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi. Sebenarnya, tuan Ichiro Nishizumi sudah mengetahui bila Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi dia tidak peduli. Dimana pada akhirnya bulik Rum terbunuh oleh Okada sebab tidak mau memenuhi nafsunya. Okada sendiri adalah seorang guru yang sangat disegani oleh Kuntara, tapi ternyata dia juga sama.

    3) Keunggulan Buku
    Penggambaran latar dibuat secara unik, detail dan jelas
    Suasana yang digambarkan seperti aslinya.

    4) Kelemahan Buku
    Tidak pantas disaksikan anak-anak atau remaja, sebab banyak unsur dewasa.

    5) Rekomendasi
    Novel ini sangat bagus untuk dibaca, terutama untuk melihat kembali ke masa lalu bagaimana penderitaan bangsa Indonesia kala itu.

    c. Tidak ada

    BalasHapus

  6. Nama : Sariah
    Kelas : 11 IPS 3
    Absen: 28

    A. Judul buku : Petualangan Bocah di Zaman Jepang
    B. Isi Resensi
    1) Identitas Buku:
    a. Judul Buku: Saksi Mata
    b. Pengarang: Suparto Brata
    c. Penerbit: Kompas
    d. Tebal: x + 434 halaman

    2) Ringkasan Isi Buku:
    > Tokoh utama dalam novel ini adalah bocah laki-laki berusia dua belas tahun bernama Kuntara, yaitu seorang pelajar sekolah rakyat Mohangakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran yang sangat apik, detail, dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sebenarnya merupakan cerita bersambung yang dimuat di halaman Kompas pada rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 April 1998. Kisah berawal dari Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah bertemu dengan Wiradad di sebuah bunker belakang. Baru diketahui Kuntara kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. Semantara itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-harinya bekerja di pabrik karung. Sebenarnya, Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan memboyongnya ke Surabaya.
    3) Keunggulan Buku:
    Novel ini menyajikan cerita sejarah pada masa penjajahan zaman Jepang di Indonesia. Salah satu sejarah yang perlu diketahui oleh para pembaca.
    4) Kelemahan Buku:
    Novel ini tidak cocok untuk kalangan remaja bahkan untuk anak-anak. Lebih cocok untuk dewasa.
    5) Rekomendasi:
    Membaca novel ini akan mengingatkan kembali pada peristiwa penjajahan zaman Jepang di Indonesia tepatnya di Kota Surabaya. Kosakata dan lagu-lagu Jepang yang disajikan menambah hidup suasana zaman pendudukan Jepang saat di Indonesia.
    C. Tidak ada aspek lain.

    BalasHapus
  7. Nama: Fani Agustina
    Kelas: XI IPS 3
    No.Absen: 14

    A. Judul Buku : Petualangan Bocah di Zaman Jepang
    B. Identifikasi Resensi Buku

    1. Identitas Buku:

    a. Judul Buku: Saksi Mata
    b. Pengarang: Suparto Brata
    c. Penerbit: Kompas
    d. Tebal: x + 434 halaman

    2.) Ringkasan Isi Buku:
    => Tokoh utama dalam novel ini adalah bocah
    laki berusia dua belas tahun bernama Kuntara, yaitu seorang pelajar sekolah rakyat Mohangakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran yang sangat apik, detail, dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sebenarnya merupakan cerita bersambung yang dimuat di halaman Kompas pada rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 April 1998. Kisah berawal dari Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah bertemu dengan Wiradad di sebuah bunker belakang. Baru diketahui Kuntara kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. Semantara itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-harinya bekerja di pabrik karung. Sebenarnya, Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan memboyongnya ke Surabaya.
    Novel ini memfokuskan pandangannya pada kota Surabaya, Dimana penulis dilahirkan di sana, juga mengingat kota Surabaya adalah kota pahlawan. Novel ini membuat kita kembali melihat masa-masa kelam Indonesia di zaman penjajahan Jepang. Diawali dengan Kuntara yang menemukan bulik nya bernama Raden Ajeng Rumsari, yang menjadi orang yang dicintai dan dihormatinya, sedang melakukan perbuatan mesum dengan seorang laki-laki di sebuah bungker perlindungan. Peristiwa tersebut menjadikan Kuntara terpukul dan sangat sedih sekaligus marah karena orang yang dihormatinya selama ini melakukan perbuatan maksiat.
    Selain itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi. Sebenarnya, tuan Ichiro Nishizumi sudah mengetahui bila Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi dia tidak peduli. Dimana pada akhirnya bulik Rum terbunuh oleh Okada sebab tidak mau memenuhi nafsunya. Okada sendiri adalah seorang guru yang sangat disegani oleh Kuntara, tapi ternyata dia juga sama.
    3.) Keunggulan Buku
    => 1. Novel ini menyajikan cerita sejarah pada masa penjajahan zaman Jepang di Indonesia. Salah satu sejarah yang perlu diketahui oleh para pembaca.
    2. Novel ini melampirkan peta kota Surabaya sehingga seakan akan kita berada di Surabaya pada masa pendudukan Jepang tersebut.

    3. Adanya penggunaan kosa kata dan lagu lagu Jepang dalam novel ini yg menghidupkan suasana zaman kependudukan Jepang.

    4.) Kelemahan Buku:
    1. Novel ini tidak cocok untuk kalangan remaja bahkan untuk anak-anak. Lebih cocok untuk dewasa
    2.Novel ini diperkaya dengan kosa kata dan lagu lagu Jepang, namun tidak ada satupun terjemahan kosa kata tersebut sehingga yg tidak mengerti bahasa Jepang tidak dapat memahami makna dari setiap kata.

    2. Resensi novel ini tidak memiliki penutup sehingga ringkasan isi ceritanya seakan mengambang.

    5.) Rekomendasi:
    Membaca novel ini akan mengingatkan kembali pada peristiwa penjajahan zaman Jepang di Indonesia tepatnya di Kota Surabaya. Kosakata dan lagu-lagu Jepang yang disajikan menambah hidup suasana zaman pendudukan Jepang saat di Indonesia.

    C. Tidak ada aspek lain

    BalasHapus
  8. Nama: Nia Widianti
    Kelas: XI IPS 3
    NO.Absen: 20


    A. Judul Buku : Petualangan Bocah di Zaman Jepang
    B. Identifikasi Resensi Buku

    1. Identitas Buku:

    a. Judul Buku: Saksi Mata
    b. Pengarang: Suparto Brata
    c. Penerbit: Kompas
    d. Tebal: x + 434 halaman

    2.) Ringkasan Isi Buku:
    => Tokoh utama dalam novel ini adalah bocah
    laki berusia dua belas tahun bernama Kuntara, yaitu seorang pelajar sekolah rakyat Mohangakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran yang sangat apik, detail, dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sebenarnya merupakan cerita bersambung yang dimuat di halaman Kompas pada rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 April 1998. Kisah berawal dari Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah bertemu dengan Wiradad di sebuah bunker belakang. Baru diketahui Kuntara kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. Semantara itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-harinya bekerja di pabrik karung. Sebenarnya, Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan memboyongnya ke Surabaya.
    Novel ini memfokuskan pandangannya pada kota Surabaya, Dimana penulis dilahirkan di sana, juga mengingat kota Surabaya adalah kota pahlawan. Novel ini membuat kita kembali melihat masa-masa kelam Indonesia di zaman penjajahan Jepang. Diawali dengan Kuntara yang menemukan bulik nya bernama Raden Ajeng Rumsari, yang menjadi orang yang dicintai dan dihormatinya, sedang melakukan perbuatan mesum dengan seorang laki-laki di sebuah bungker perlindungan. Peristiwa tersebut menjadikan Kuntara terpukul dan sangat sedih sekaligus marah karena orang yang dihormatinya selama ini melakukan perbuatan maksiat.
    Selain itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi. Sebenarnya, tuan Ichiro Nishizumi sudah mengetahui bila Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi dia tidak peduli. Dimana pada akhirnya bulik Rum terbunuh oleh Okada sebab tidak mau memenuhi nafsunya. Okada sendiri adalah seorang guru yang sangat disegani oleh Kuntara, tapi ternyata dia juga sama.
    3.) Keunggulan Buku
    => 1. Novel ini menyajikan cerita sejarah pada masa penjajahan zaman Jepang di Indonesia. Salah satu sejarah yang perlu diketahui oleh para pembaca.
    2. Novel ini melampirkan peta kota Surabaya sehingga seakan akan kita berada di Surabaya pada masa pendudukan Jepang tersebut.

    3. Adanya penggunaan kosa kata dan lagu lagu Jepang dalam novel ini yg menghidupkan suasana zaman kependudukan Jepang.

    4.) Kelemahan Buku:
    1. Novel ini tidak cocok untuk kalangan remaja bahkan untuk anak-anak. Lebih cocok untuk dewasa
    2.Novel ini diperkaya dengan kosa kata dan lagu lagu Jepang, namun tidak ada satupun terjemahan kosa kata tersebut sehingga yg tidak mengerti bahasa Jepang tidak dapat memahami makna dari setiap kata.

    2. Resensi novel ini tidak memiliki penutup sehingga ringkasan isi ceritanya seakan mengambang.

    5.) Rekomendasi:
    Membaca novel ini akan mengingatkan kembali pada peristiwa penjajahan zaman Jepang di Indonesia tepatnya di Kota Surabaya. Kosakata dan lagu-lagu Jepang yang disajikan menambah hidup suasana zaman pendudukan Jepang saat di Indonesia.

    C. Tidak ada aspek lain

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

  10. Nama : Nurul Hidayah
    Kelas. : XI IPS 3
    No. : 23

    b). Isi dari resensi buku Legenda Cinta Layla Majnun :

    1). Identitas buku :
    Judul : Layla Majnun
    Penulis : Nizami Ganjavi
    Penerbit : Navila
    Kota Terbit : Yogyakarta
    Tahun Terbit : 2010
    Cetakan : Ke-1
    Deskripsi Fisik : 236 hlm.
    ISBN : 978-979-306-544-1

    2). Ringkasan isi buku:
    Cerita Layla Majnun ini dimulai ketika seorang kabilah Bani Amir yang ingin mempunyai seorang anak, dan akhirnya lahirlah seorang anak laki-laki yang tampan bernama Qays. Qays menjadi seorang pemuda tampan yang disenangi temannya. Layla dan majnun adalah pasangan abadi dari syurga.

    3). Keunggulan buku:
    Memakai bahasa yang tinggi.Banyak syair-syair yang membuat orang terpanah karena keindahan syairnya.

    4). Kelemahan buku:
    Bahasa dalam novel memakai bahasa yang sangat tinggi dan sulit dipahami.

    5). Rekomendasi:
    Novel ini sangat bagus untuk dibaca, juga sangat fenomenal dalam pembahasannya tentang cinta tanpa ada sedikitpun terjadi kontak fisik maupun umbaran kata-kata cinta murahan diantara mereka berdua, sehingga sangat menarik dan tidak ragu lagi dalam membaca novel tersebut.

    C). Tidak ada.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Nama : Dian Prajaningrum
    Kelas : XI IPS 3
    No. Absen : 09

    A. Judul buku : Petualangan Bocah di Zaman Jepang
    B. Identifikasi Resensi Buku

    1. Identitas buku
    Judul buku : Saksi Mata
    Pengarang : Suparto Brata
    Penerbit : Kompas
    Tebal : x + 434 halaman

    2. Ringkasan Isi Buku
    Dalam Saksi Mata, yang menjadi "jagoan" alias tokoh utamanya adalah bocah berusia dua belas tahun bernama Kuntara, seorang pelajar sekolah rakyat Mohan-gakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada zaman penjajah Jepang.
    Kisah berawal saat Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah berduaan dengan Wiradad di sebuah bungker perlindungan belakangan baru diketahui oleh Kuntara kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. Namun ia bisa mengerti kalau ternyata Bulik Rum yang cantik ini menyembunyikan sejuta kisah yang tak bakal disangka-sangka.
    Bulik Rum adalah "pegawai" tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-harinya bekerja di pabrik karung Asko. Sebenarnya Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan memboyongnya ke Surabaya. Baik Wiradad maupun ayah Bulik Rum sendiri tidak mampu mencegah keinginan Ichiro Nishizawa yang sangat berkuasa ini. Akan tetapi, Wiradad tidak mau menyerah begitu saja san segera menyusul Bulik Rum ke Surabaya.
    Saat Wiradad akan bertemu dengan Bulik Rum terjadi sesuatu yang di luar dugaan. Okada yang gelap mata ini segera mengambil samurai kecilnya hingga akhirnya Bulik Rum menghembuskan nafas terakhir di bungker perlindungan. Okada yang selama ini sangat dihormati oleh Kuntara ternyata memiliki tabiat tidak beda dengan Tuan Ichiro Nishizawa.
    Dari sinilah awal kisah "petualangan" Kuntara dalam mengungkap kasus hilangnya Bulik Rum hingga upaya untuk membalas dendamnya bersama dengan Wiradad kepada tuan Ichiro Nishizawa dan juga Okada. Dengan segala "kecerdikan" ala detektif cilik Lima Sekawan Kuntara berupaya menyelesaikan kasus ini bersama dengan Wiradad.

    3. Keunggulan Buku
    - Novel ini menceritakan zaman pendudukan Jepang sehingga kita sebagai pembaca mengetahui sejarah.
    - Penggambaran suasana yang detail mengenai Kota Surabaya pada tahun 1944 (zaman penduduk Jepang) yang direkam dengan indah oleh Suparto Brata (penulis).
    - Adanya kosakata dan lagu-lagu Jepang yang makin menghidupkan suasana zaman pendudukan Jepang di Indonesia.

    4. Kelemahan Buku
    - Adanya kosakata Jepang namun tidak ada satupun terjemahan untuk kosakata Jepang sehingga yang tidak mengerti bahasa Jepang hanya menebak-nebak sendiri.

    5. Rekomendasi
    Novel ini menarik untuk dibaca karena dalam novel ini menceritakan tentang suasana kehidupan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia dan juga untuk mengingat peristiwa pada masa pendudukan Jepang.

    C. Tidak ada aspek lain

    BalasHapus

  13. Nama : Khalisa Sekar Ayu
    Kelas : XI IPS 4
    No absen: 10

    A.Buku berjudul:Sang pemimpin
    B. Identitas Buku

    – Judul Buku Resensi : Sang Pemimpi
    – Tahun Terbit : 2011
    – Penerbit : PT.Bentang Pustaka
    – Penulis : Andrea Hirata
    – Jumlah Halaman : 248 hlm

    √ Sinopsis

    Resensi Novel Sang Pemimpi – Novel sang pemimpi ini adalah sebuah kisah persahabatan yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Penulis menggambarkan bahwa cita-cita memang harus diwujudkan dengan tekad yang kuat. Novel ini mengangkat betapa sulitnya mendapatkan pendidikan yang layak di tanah Belitung.

    Namun hal itu tak membuat para tokoh Sang Pemimpi itu lantas mundur dan menyerah begitu saja. Mereka memiliki tekad yang kuat untuk bersekolah di SMA Negeri yang nantinya akan menghantarkan mereka ke Kota Sorbenne, Perancis. Novel ini berceritakan bahwa setiap orang berhak bermimpi dan memiliki cita-cita setinggi langit dan itu dibuktikan pada kisah nyata sang penulis yang dituangkan dalam novel Sang Pemimpi.

    Setelah para tokoh sang pemimpi dapat meraih cita-citanya untuk melanjutkan sekolah ke SMA Negeri, sesungguhnya perjuangan mereka tak berhenti sampai disitu saja. Untuk mewujudkan mimpi bersekolah di SMA Negeri pun mereka rela untuk tinggal di daerah pasar yang kumuh. Tak berhenti perjuangan toko sang pemimpi tersebut, selain mereka tinggal ditempat yang kumuh mereka juga bekerja sebagai kuli ngambat di pasar kumuh itu agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya di luar.

    Kisah sang pemimpi ini di dalamnya mengangkat beberapa tokoh, seperti Arai yang hidupnya sangat sebatang kara, lalu ada tokoh seorang Jimbron yang teguh dalam prinsip agama Islamnya walaupun sedari kecil ia dididik oleh seorang pendeta, tak lupa tokoh Ikal yang orangtuanya akan mengalami kebangkrutan.

    Ditengah-tengah keterpurukan ini 3 Sang Pemimpi itu mulai berambisi untuk mulai berani bermimpi, hal ini diawali dengan sosok Arai yang memulai mimpi dan kemudia disusul oleh kedua temannya, alhasil mereka bermodal nekat dan yakin berjuang untuk meraih cita-cita dan pergi meninggalkan kampung halaman. Uniknya lagi dalam novel ini diselingkan dengan beberapa kisah cinta yang unik dari para Sang Pemimpi ketika mereka tengah meraih cita-citanya.

    √ Kelebihan

    Resensi Novel Sang Pemimpi – Kelebihan yang dapat diambil dari kisah nyata dalam novel Sang Pemimpi ini tentunya sangat banyak sekali, hal ini harus terus dikembangkan dan ditularkan pada anak-anak muda. Novel ini mengangkat kisah bahwa kekurangan bukanlah suatu masalah untuk mewujudkan sebuah mimpi.

    Karena setiap orang berhak untuk bermimpi dan berhak pula untuk mewujudkan mimpi-mimpinya tersebut. Dalam novel ini juga penulis menggambarkan tentang ambisi para pemuda yang berasal dari daerah yang terpencil agar tidak takut untuk mengambil resiko, berjuang sekeras tenaga, tidak malu untuk melakukan hal-hal yang menurut bagi sebagian orang adalah hina (kuli ngambat), hebatnya lagi penulis menyuguhkan rasa yang sangat kuat sehingga para pembaca yang membaca novel tersebut merasakan bagaimana rasanya dengan kisah 3 tokoh Sang Pemimpi dalam novel tersebut.

    √ Kekurangan

    Resensi Novel Sang Pemimpi – Kekurangan yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi ini sebenarnya masih sedikit sama dengan kekurangan yang ada pada novel Laskar Pelangi. Penulis seolah tidak mau memberikan waktu yang jelas sehingga para pembaca dibuat penasaran pada tahun berapa Indonesia mengalami pemerintahan tersebut. Seolah menutupi kesalahan yang pemerintahan buat dan jalankan. Namun semoga saja dengan hal tersebut maka para pembaca harus lebih hati-hati dalam memilih calon pemimpin.

    Rekomendasi:
    Membaca novel ini akan mengingatkan kembali pada peristiwa penjajahan zaman Jepang di Indonesia tepatnya di Kota Surabaya. Kosakata dan lagu-lagu Jepang yang disajikan menambah hidup suasana zaman pendudukan Jepang saat di Indonesia.
    C.tidak ada aspek lain

    BalasHapus
  14. Nama : Maharani
    Kelas : XI Ips 3
    No.absen: 16

    A. Judul buku : Petualangan Bocah di Zaman Jepang
    B. Isi Resensi
    1) Identitas Buku:
    a. Judul Buku: Saksi Mata
    b. Pengarang: Suparto Brata
    c. Penerbit: Kompas
    d. Tebal: x + 434 halaman

    2) Ringkasan Isi Buku:
    > Tokoh utama dalam novel ini adalah bocah laki-laki berusia dua belas tahun bernama Kuntara, yaitu seorang pelajar sekolah rakyat Mohangakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran yang sangat apik, detail, dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sebenarnya merupakan cerita bersambung yang dimuat di halaman Kompas pada rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 April 1998. Kisah berawal dari Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah bertemu dengan Wiradad di sebuah bunker belakang. Baru diketahui Kuntara kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. Semantara itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-harinya bekerja di pabrik karung. Sebenarnya, Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan memboyongnya ke Surabaya.
    3) Keunggulan Buku:
    Novel ini menyajikan cerita sejarah pada masa penjajahan zaman Jepang di Indonesia. Salah satu sejarah yang perlu diketahui oleh para pembaca.
    4) Kelemahan Buku:
    Novel ini tidak cocok untuk kalangan remaja bahkan untuk anak-anak. Lebih cocok untuk dewasa.
    5) Rekomendasi:
    Membaca novel ini akan mengingatkan kembali pada peristiwa penjajahan zaman Jepang di Indonesia tepatnya di Kota Surabaya. Kosakata dan lagu-lagu Jepang yang disajikan menambah hidup suasana zaman pendudukan Jepang saat di Indonesia.
    C. Tidak ada aspek lain.

    BalasHapus
  15. NAMA:DIVI NUR AULIA
    KELAS:XI IPS 2
    ABSEN:09
    A.Buku berjudul:Sang pemimpin
    B. Identitas Buku

    – Judul Buku Resensi : Sang Pemimpi
    – Tahun Terbit : 2011
    – Penerbit : PT.Bentang Pustaka
    – Penulis : Andrea Hirata
    – Jumlah Halaman : 248 hlm

    √ Sinopsis

    Resensi Novel Sang Pemimpi – Novel sang pemimpi ini adalah sebuah kisah persahabatan yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Penulis menggambarkan bahwa cita-cita memang harus diwujudkan dengan tekad yang kuat. Novel ini mengangkat betapa sulitnya mendapatkan pendidikan yang layak di tanah Belitung.

    Namun hal itu tak membuat para tokoh Sang Pemimpi itu lantas mundur dan menyerah begitu saja. Mereka memiliki tekad yang kuat untuk bersekolah di SMA Negeri yang nantinya akan menghantarkan mereka ke Kota Sorbenne, Perancis. Novel ini berceritakan bahwa setiap orang berhak bermimpi dan memiliki cita-cita setinggi langit dan itu dibuktikan pada kisah nyata sang penulis yang dituangkan dalam novel Sang Pemimpi.

    Setelah para tokoh sang pemimpi dapat meraih cita-citanya untuk melanjutkan sekolah ke SMA Negeri, sesungguhnya perjuangan mereka tak berhenti sampai disitu saja. Untuk mewujudkan mimpi bersekolah di SMA Negeri pun mereka rela untuk tinggal di daerah pasar yang kumuh. Tak berhenti perjuangan toko sang pemimpi tersebut, selain mereka tinggal ditempat yang kumuh mereka juga bekerja sebagai kuli ngambat di pasar kumuh itu agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya di luar.

    Kisah sang pemimpi ini di dalamnya mengangkat beberapa tokoh, seperti Arai yang hidupnya sangat sebatang kara, lalu ada tokoh seorang Jimbron yang teguh dalam prinsip agama Islamnya walaupun sedari kecil ia dididik oleh seorang pendeta, tak lupa tokoh Ikal yang orangtuanya akan mengalami kebangkrutan.

    Ditengah-tengah keterpurukan ini 3 Sang Pemimpi itu mulai berambisi untuk mulai berani bermimpi, hal ini diawali dengan sosok Arai yang memulai mimpi dan kemudia disusul oleh kedua temannya, alhasil mereka bermodal nekat dan yakin berjuang untuk meraih cita-cita dan pergi meninggalkan kampung halaman. Uniknya lagi dalam novel ini diselingkan dengan beberapa kisah cinta yang unik dari para Sang Pemimpi ketika mereka tengah meraih cita-citanya.

    √ Kelebihan

    Resensi Novel Sang Pemimpi – Kelebihan yang dapat diambil dari kisah nyata dalam novel Sang Pemimpi ini tentunya sangat banyak sekali, hal ini harus terus dikembangkan dan ditularkan pada anak-anak muda. Novel ini mengangkat kisah bahwa kekurangan bukanlah suatu masalah untuk mewujudkan sebuah mimpi.

    Karena setiap orang berhak untuk bermimpi dan berhak pula untuk mewujudkan mimpi-mimpinya tersebut. Dalam novel ini juga penulis menggambarkan tentang ambisi para pemuda yang berasal dari daerah yang terpencil agar tidak takut untuk mengambil resiko, berjuang sekeras tenaga, tidak malu untuk melakukan hal-hal yang menurut bagi sebagian orang adalah hina (kuli ngambat), hebatnya lagi penulis menyuguhkan rasa yang sangat kuat sehingga para pembaca yang membaca novel tersebut merasakan bagaimana rasanya dengan kisah 3 tokoh Sang Pemimpi dalam novel tersebut.

    √ Kekurangan

    Resensi Novel Sang Pemimpi – Kekurangan yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi ini sebenarnya masih sedikit sama dengan kekurangan yang ada pada novel Laskar Pelangi. Penulis seolah tidak mau memberikan waktu yang jelas sehingga para pembaca dibuat penasaran pada tahun berapa Indonesia mengalami pemerintahan tersebut. Seolah menutupi kesalahan yang pemerintahan buat dan jalankan. Namun semoga saja dengan hal tersebut maka para pembaca harus lebih hati-hati dalam memilih calon pemimpin.

    Rekomendasi:
    Membaca novel ini akan mengingatkan kembali pada peristiwa penjajahan zaman Jepang di Indonesia tepatnya di Kota Surabaya. Kosakata dan lagu-lagu Jepang yang disajikan menambah hidup suasana zaman pendudukan Jepang saat di Indonesia.
    C.tidak ada aspek lain

    BalasHapus
  16. Nama : Alfita Sendyana Salsabila
    Kelas : XI IPS 2
    NO. ABSEN : 02

    b. Isi dari resensi buku petualangan bocah di zaman Jepang :
    1) Identitas Buku :
    Judul Buku : Saksi Mata
    Pengarang : Suparto Brata
    Penerbit : Kompas
    Tahun terbit : 2002, cetakan pertama
    Tebal buku : 434 halaman

    2) Ringkasan Isi Buku :
    Novel saksi mata menceritakan seorang anak lelaki bernama Kuntara berumur 12 tahun. Dia bersekolah di sekolah rakyat Mohangakko. Novel ini mengambil latar waktu saat Jepang menjajah Indonesia. Penjajahan Jepang hanya berkisar selama 3 - 3,5 tahun. Walaupun jauh lebih cepat dari Belanda yakni selama 3,5 abad, namun penjajahan Jepang adalah puncak kesengsaraan rakyat. Jutaan manusia melepas nyawa karena kerja paksa, romusha, dan kelaparan.

    Novel ini memfokuskan pandangannya pada kota Surabaya, Dimana penulis dilahirkan di sana, juga mengingat kota Surabaya adalah kota pahlawan. Novel ini membuat kita kembali melihat masa-masa kelam Indonesia di zaman penjajahan Jepang. Diawali dengan Kuntara yang menemukan bulik nya bernama Raden Ajeng Rumsari, yang menjadi orang yang dicintai dan dihormatinya, sedang melakukan perbuatan mesum dengan seorang laki-laki di sebuah bungker perlindungan. Peristiwa tersebut menjadikan Kuntara terpukul dan sangat sedih sekaligus marah karena orang yang dihormatinya selama ini melakukan perbuatan maksiat.

    Selain itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi. Sebenarnya, tuan Ichiro Nishizumi sudah mengetahui bila Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi dia tidak peduli. Dimana pada akhirnya bulik Rum terbunuh oleh Okada sebab tidak mau memenuhi nafsunya. Okada sendiri adalah seorang guru yang sangat disegani oleh Kuntara, tapi ternyata dia juga sama.

    3) Keunggulan Buku
    Penggambaran latar dibuat secara unik, detail dan jelas
    Suasana yang digambarkan seperti aslinya.

    4) Kelemahan Buku
    Tidak pantas disaksikan anak-anak atau remaja, sebab banyak unsur dewasa.

    5) Rekomendasi
    Novel ini sangat bagus untuk dibaca, terutama untuk melihat kembali ke masa lalu bagaimana penderitaan bangsa Indonesia kala itu.

    c. Tidak ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Mihyani
      Kelas : XI IPS 3
      No.absen : 18

      b. Isi dari resensi buku Legenda Cinta Layla-Majnun
      1.) Identitas buku
      Judul buku : Legenda Cinta Layla-Majnun
      Pengarang : Hamka
      Penerbit : Balai poestaka
      Tahun terbit : 1932 (terbitan pertama)
      Tebal buku : 74 ( terbitan pertama)

      2.) Ringkasan isi buku :
      Novel Legenda Cinta Layla Majnun ini menceritakan tentang cinta abadi antara seorang laki-laki dan perempuan, cerita ini sangat melegenda dan populer di Timur tengah. Percintaan antara seorang laki-laki-laki bernama Qays dan seorang perempuan bernama Layla ,yang hidup di negeri Nedjij,salah satu wilayah tanah Arab.
      Dalam kisah ini mereka sudah saling mencintai sejak kecil,namun ketika mereka sudah dewasa cinta mereka terhalang oleh restu orang tua dan adat dinegeri mereka. Yang melarang mengungkapkan gelora cinta secara terbuka. Ketika itu mereka dipisahkan oleh keadaan ,sehingga Layla langsung dilamarkan untuk pria lain oleh ayahnya, ketika mengetahui kabar tersebut hati Qays sangat hancur dan berputus asa sehingga menjadi terganggu pikirannya ,warga pun menjulikinya dengan sebutan " Majnun" si gila. Meskipun Layla sudah dinikahi oleh pria lain ia tetap mencintai Qays ,karena itupun ia menjadi sakit dan akhirnya meninggal ,Qays pun sama ia merasa sudah tidak ada harapan untuk hidup ,ia pun meninggal dan dikuburkan didekat pusara Layla.

      3.) Keunggulan buku
      Isi cerita dari buku sangat bagus.

      4.) Kelemahan buku
      Legenda tersebut berasal dari mulut-kemulut sehingga banyak yang beranggapan hampir menyeeupai kisah cinta Romeo dan Juliet.
      5.) Rekomendasi
      Kisah dalam novel tersebut sangat bagus karena memiliki inispirasi dalam memperjuangkan cinta.

      c. Tidak ada

      Hapus
  17. Nama : Cika Rayi Kiwangi
    Kelas : XI IPS 3
    No. Absen : 07

    A. Judul buku : Petualangan Bocah di Zaman Jepang
    B. Identifikasi Resensi Buku

    1. Identitas buku
    Judul buku : Saksi Mata
    Pengarang : Suparto Brata
    Penerbit : Kompas
    Tebal : x + 434 halaman

    2. Ringkasan Isi Buku
    Dalam Saksi Mata, yang menjadi "jagoan" alias tokoh utamanya adalah bocah berusia dua belas tahun bernama Kuntara, seorang pelajar sekolah rakyat Mohan-gakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada zaman penjajah Jepang.
    Kisah berawal saat Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah berduaan dengan Wiradad di sebuah bungker perlindungan belakangan baru diketahui oleh Kuntara kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. Namun ia bisa mengerti kalau ternyata Bulik Rum yang cantik ini menyembunyikan sejuta kisah yang tak bakal disangka-sangka.
    Bulik Rum adalah "pegawai" tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-harinya bekerja di pabrik karung Asko. Sebenarnya Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan memboyongnya ke Surabaya. Baik Wiradad maupun ayah Bulik Rum sendiri tidak mampu mencegah keinginan Ichiro Nishizawa yang sangat berkuasa ini. Akan tetapi, Wiradad tidak mau menyerah begitu saja san segera menyusul Bulik Rum ke Surabaya.
    Saat Wiradad akan bertemu dengan Bulik Rum terjadi sesuatu yang di luar dugaan. Okada yang gelap mata ini segera mengambil samurai kecilnya hingga akhirnya Bulik Rum menghembuskan nafas terakhir di bungker perlindungan. Okada yang selama ini sangat dihormati oleh Kuntara ternyata memiliki tabiat tidak beda dengan Tuan Ichiro Nishizawa.
    Dari sinilah awal kisah "petualangan" Kuntara dalam mengungkap kasus hilangnya Bulik Rum hingga upaya untuk membalas dendamnya bersama dengan Wiradad kepada tuan Ichiro Nishizawa dan juga Okada. Dengan segala "kecerdikan" ala detektif cilik Lima Sekawan Kuntara berupaya menyelesaikan kasus ini bersama dengan Wiradad.

    3. Keunggulan Buku
    - Novel ini menceritakan zaman pendudukan Jepang sehingga kita sebagai pembaca mengetahui sejarah.
    - Penggambaran suasana yang detail mengenai Kota Surabaya pada tahun 1944 (zaman penduduk Jepang) yang direkam dengan indah oleh Suparto Brata (penulis).
    - Adanya kosakata dan lagu-lagu Jepang yang makin menghidupkan suasana zaman pendudukan Jepang di Indonesia.

    4. Kelemahan Buku
    - Adanya kosakata Jepang namun tidak ada satupun terjemahan untuk kosakata Jepang sehingga yang tidak mengerti bahasa Jepang hanya menebak-nebak sendiri.

    5. Rekomendasi
    Novel ini menarik untuk dibaca karena dalam novel ini menceritakan tentang suasana kehidupan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia dan juga untuk mengingat peristiwa pada masa pendudukan Jepang.

    BalasHapus


  18. Nama: Mei Amaliah
    Kelas: XI IPS 4
    No.Absen: 15

    A. Judul buku: petualangan bocah di zaman jepang

    B. Identitas Resensi buku

    1.) identitas buku
    - Judul buku : Saksi Mata
    - Pengarang : Suparto Brata
    - Penerbit : Penerbit Buku KOMPAS
    - Tebal : x+434 halaman

    2.) Ringkasan isi buku
    Novel itu mnceritakan tentang bocah berusia 12 tahun bernama kuntara,seorang pelajar sekolah rakyat mohan-gakko dan mengambil latar kota surabaya pada zaman penjajahan jepang dengan penggambaran yang sangat apik,detail dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sendiri sebenarnya merupakan cerita bersambung yang di muat di harian kompas pada rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 april 1998.
    Kisah berawal dari saat kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah berduaan dengan wiradad di sebuah bungker perlindungan-belakangan baru di ketahui oleh kuntara kalau wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum,Dan Bulik rum adalah "Pegawai" tuan ichiro nishizumi,meski pekerjaan sehari harinya bekerja di pabrik karung Asko. Sebenarnya bulik rum sudah menikah dengan wiradad tetapi tuan ichiro nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan memboyongkan ke surabaya.
    Dari sisnilah kisah "petualangan" kuntara dalam mengungkap kasus hilangnya bulik rum hingga upaya untuk membalas dendamnya bersama dengan wiradad kepada tuan ichiro nishizawa dan juga okada.

    3.) Keunggulan Buku
    Novel itu menyajikan cerita sejarah pada masa penjajahan jepang di indonesia dan itu merupakan salah satu sejarah yang perlu di ketahui oleh para pembaca

    4.) Kelemahan Buku
    Resensi novel ini tidak memiliki penutup sehingga ringkasan isi ceritanya seakan akan mengambang

    5.) Rekomendasi
    Membaca novel ini akan mengingatkan kembali pada peristiwa penjajahan zaman jepang di indonesia yaitu di surabaya.

    BalasHapus

Posting Komentar