KEBAHASAAN BIOGRAFI
1.
Menggunakan
Pronomina
A. Pengertian Kata Ganti/Pronomina
Pronomina ini merupakan
salah satu jenis kata yang dipakai untuk dapat menggantikan posisi kata benda
atau juga orang dalam suatu kalimat. Fungsi dari pemakaian kata ganti
(pronomina) ini ialah untuk memperhalus kalimat yang kita ucapkan. Di dalam
menulis suatu paragraf atau juga pembicaraan yang panjang, tentunya pemakaian
kata yang sama di dalam setiap kalimat itu membuat penggunaan kata itu jadi
tidak efisien. Nah dalam hal inilah kata ganti(pronomina) ini memegang peranan
yang penting untuk dapat menjalankan fungsinya.
Jenis-jenis Kata Ganti/Pronomina
Terdapat 3 (tiga) macam jenis kata ganti/pronomina,
dibawah ini merupakan penjelasannya :
1). Pronomina Persona
pronomina persona ini merupakan pronomina yang
merujuk kata ganti orang. Pronomina ini terdibagi menjadi tiga (3) kategori
yakni :
a). Pronomina persona 1 (kata ganti orang pertama)
Merupakana pronomina yang bentuknya baku serta
pemakaiannya berbeda. Oleh dari itu pronomina tersebut diapakai untuk situasi
tertentu sesuai porsinya. Contoh dari pronomina persona pertama ini ialah: aku,
ku serta juga saya. Contoh dari pronomina ku serta aku biasanya dipakai untuk
situasi non formal. Sedangkan untuk contoh pronomina ini saya dipakai untuk
situasi formal.
b). Pronomina persona ke 2(kata ganti orang yang
diajak bicara).
Contoh pronominanya ini ialah engkau, kamu, serta
bisa juga anda. Untuk pronomina engkau ini berfungsi sebagai kata ganti dalam
sebuaha puisi. Pronomina kamu serta kau ini diapakai dalam situasi non formal.
Kemudian untuk pronomina anda ini diapakai dalam situasi formal.
c). Pronomina persona ke 3 (kata ganti orang yang
dibicarakan).
Contoh dari pronominanya ialah: nya, dia, ia. Untuk
situasi formal serta non formal ini bisa memakai pronomina -nya, serta ia.
Sedangkan untuk situasi non formal ini saja dapat memakai pronomina dia.
2). Pronomina Petunjuk
Jenis pronomina selanjutnya iaalah pronomina petunjuk. Pronomina pentunjuk ini
merupakan suatu pronomina yang diapakai ialah sebagai penunjuk umum, tempat
serta arah. Contoh pronomina petunjuk ini ialah ini, itu, disana, disitu serta
sebagainya.
3). Pronomina Penanya
Jenis pronomina yang terakhir ini merupakan suatu
pronomina penanya. Pronomina penanya ini merupakan pronomina yang diapakai
untuk bertanya mengenai manusia, pilihan atau barang. Contoh pronomina penanya
ialah : apa, siapa, mana serta juga sebagainya.
B.
Ciri-ciri
kata ganti/pronomina
Dibawah ini merupakan ciri-ciri kata
ganti/pronomina, adapun ciri-ciri kata ganti/pronomiini ialah sebagai berikut
1). Umumnya kata ganti (pronomina) ini terletak pada
posisi fungsi dari subjek (S) serta Objek (O) pada sebuah kalimat, namun sering
juga pada kalimat tertentu itu terletak di posisi predikat (P) didalam sebuah
kalimat.
2). Kata ganti (pronomina) ini posisinya bisa
berubah-ubah, dengan kata lain ini tidak tetap.
3). Kata ganti (pronomina) ini tidak mengacu hanya
pada satu konteks saja, melainkan dengan menyesuaikan konteks kalimat yang
lainnya. sebab acuannya itu dapat berubah-ubah serta berpindah-pindah dengan
menyesuaikan konteks dari sebuah kalimat.
4). Kata ganti (pronomina) ini umumnya mengikuti
siapa yang menjadi pembicara dan juga siapa yang menjadi pembaca atau juga
siapa yang di bicarakan.
Contoh dari Kata Ganti/Pronomina
Dibawah ini merupakan beberapa contoh pronomina,
diantaranya ialah sebagai berikut :
1). Contoh Kata Ganti Orang (Pronomina Persona)
Aku merupakan anak bungsu dari enam bersaudara.
Maafkan hamba atas bencana kebakaran ini.
Kami sudah sepakat untuk menyelesaikan tugas sekolah
dengan secara kelompok.
Kita tidak akan pernah berhasil tanpa doa restu dari
kedua orang tua.
Kamu itu merupakan sahabat terbaik yang pernah
terdapat dalam hidupku.
Anda tak perlu repot-repot mengerjakan seluruh tugas
ini.
Masalah yang kau hadapi saat ini hanyalah ialah
sebagian kecil dari perjalanan hidup yang masih panjang
Apakah ia berada diluar rumah saat musibah itu
terjadi?
2). Contoh Kata Ganti Kepemilikan (Pronomina
Posesiva)
Ani mengambil celanaku saat aku tidak ada dirumah.
Ayah memintaku untuk membeli kopi di toko.
Bolehkah aku meminjam motormu untuk berangkat
berenang?
Aku sangat tersanjung atas pujianmu.
Aku telkah memasukkan kertas hasil ulangan tersebut
kedalam tasnya.
Ibu ketinggalan dompetnya saat terburu buru tadi
pagi
3). Contoh Kata Ganti Petunjuk (Pronomina
Demonstrativa)
Kau bisa memakai payung ini.
Karciss parkir ini memenuhi saku celanaku.
Letakkan saja penghapus itu didalam laci meja
belajarku.
Gedung gedung pencakar langit tersebut berdiri megah
di tengah ibukota.
Kamu dapat tinggal disini sementara ayahmu pergi
bekerja.
Udara disini terasa sangat dingin dari biasanya
Kenapa kau harus menunggu disana sendirian saat
malam seperti ini?
4). Contoh Kata Ganti Penghubung (Pronomina
Relativa)
Seseorang yang duduk di ujung sana ialah nenekku.
Bayu tidak memiliki tas yang berwarna ungu
Bingkisan yang dititipkannya telah diantarkan.
Pintu yang rusak itu sudah diperbaiki.
Ia mempunyai rumah yang sangat kecil.
2.
Adjektiva
A.
Pengertian
Kata Sifat (Adjektiva)
Adjektiva adalah sebuah kata yang dipakai dalam menyatakan
sifat atau keadaan suatu hal, baik itu benda mati, tempat, makhluk hidup,
waktu, atau lainnya. Dalam penggunannya pada sebuah kalimat, kata sifat
(Adjektif) biasanya digunakan untuk menjelaskan tentang keadaan subjek atau
Objek kalimat tersebut.
Fungsi Kata Sifat (Adjektiva)
Adjektiva Atributif, berfungsi sebagai pelengkap
atau penjelas pada sebuah kalimat. Apabila jenis kata sifat ini terletak
setelah subjek, maka biasanya merupakan penjelas subjek tersebut, sedangkan
jika terletak setelah objek, maka merupakan penjelas dari objek tersebut.
Contohnya : Adik sudah tumbuh menjadi putri yang cerdas dan baik hati.
Adjektifa Predikatif, merupakan kata sifat yang
berfungsi sebagai predikat dalam sebuah kalimat. Contohnya : Rumah baru itu
sangat luas.
Adjektifa Predikatif Inversi, merupakan jenis kata
sifat yang fungsinya juga sebagai predikat dalam sebuah kalimat, tetapi
letaknya di awal kalimat. Contohnya : Indahnya pemandangan di puncak gunung
ini.
B.
Ciri-Ciri
Kata Sifat (Adjektiva)
Terdapat cici-ciri yang di miliki oleh Kata Sifat
(Adjektif) adapun ciri-cirinya, yakni ;
Dapat diubah, diingkari atau dibatalkan sifatnya
dengan kata “Bukan” atau “Tidak”. Contoh seperti ; Tidak seperti itu, Tidak
bagus, Tidak bisa dan lain sebagainya.
Memberikat keterangan penguat seperti ;
Amat, Paling, Sekali, Benar, Sangat. Contoh seperti : Sangat Baik, Amat
luas, Benar sekali, Paling rendah dan yang lainnya.
Memberikan keterangan kata pembanding, seperti
; Kurang, Paling, Lebih, Contohnya
seperti : Bajuku lebih mahal dari sepatu dia ; Jika dibandingkan dengan baju
itu, baju ini lebih bagus dan yang lainnya.
Jenis-Jenis Kata Sifat (Adjektiva)
1.
Jenis Kata Sifat Berdasarkan Maknanya (Semantis)
Kata sifat terbagi menjadi 2 yakni kata sifat
bertaraf & kata sifat tak bertaraf.
Kata Sifat Bertaraf (Menyatakan Kualitas)
Adapun jenis kata sifat bertaraf, diantaranya:
Adjektiva Pemberi Sifat, ialah kata sifat yang
menyatakan kualitas yang dinilai secara fisik atau mental. Contoh : bersih,
rapi, nyaman.
Adjektiva Waktu, ialah kata sifat yang menunjukkan
masa atau periode terhadap suatu pekerjaan atau kejadian. Contoh : Sebentar,
lama.
Adjektiva Jarak, ialah kata sifat yang menyatakan
ruang antara dua benda atau tempat. Contoh : dekat, Jauh.
Adjektiva Ukuran, merupakan kata sifat yang
menyatakan kualitas yang bisa diukur dengan ukuran kuantitatif. Contoh :
Panjang dan Berat.
Adjektiva Cerapan, merupakan kata sifat yang
menggambarkan sesuatu yang bisa dirasakan oleh panca indera. Contoh : Manis,
Asin, Asam, Bau,Wangi dan Sebagainya.
Adjektiva Warna, merupakan kata sifat yang
menyatakan warna. Contoh : Merah, Putih Hijau dan seterusnya.
Adjektiva Sikap Batin, merupakan kata sifat yang
menyatakan emosi atau suasana hati. Contoh : Sedih, Senang, Marah Dan lain-lain.
Kata Sifat Tak Bertaraf
Merupakan kata sifat yang menyatakan keanggotaan
dalam suatu golongan, contoh : Bundar, Abadi dan Lain-lain.
2.
Jenis Kata Sifat Berdasarkan Sintaksis
Berdasarkan sintaksis atau letak/ fungsinya dalam
kalimat, diantaranya ;
Adjektifa Predikatif, merupakan kata sifat yang
berfungsi sebagai predikat pada suatu kalimat. Contoh : Baju mewah ini sangat
nyaman dikenakan.
Adjektifa Predikatif Inversi, merupakan jenis kata
sifat yang berfungsi sebagai predikat dalam kalimat, yang terletak diawal
kalimat. Contoh : Indah pesawahan yang ada di daerah ini.
Adjektiva Atributif, Merupakan kata sifat yang
berfungsi sebagai pelengkap / penjelas pada sebuah kalimat. Jika kata sifat ini
terletak setelah subjek, maka merupakan penjelas dari subjek tersebut, Namun
jika terletak setelah objek, maka merupakan pelengkap dari objek tersebut.
Contoh: Nuryati sudah tumbuh menjadi putri yang cantik dan baik hati.
3.
Jenis Kata Sifat Berdasarkan Bentuknya
Kata Sifat Dasar
Kata Sifat dasar merupakan kata sifat asli yang mana
tidak mengalami proses pengimbuhan dan tidak dapat diuraikan kedalam bentuk
yang lebih sederhana. Contoh ; Banyak, Baru, Indah, Tinggi, Lama, Sedikit, dan
lain-lain.
Kata Sifat Turunan
berbeda dengan kata sifat dasar, Kata sifat keturunan
merupakan kata sifat yang sudah mengalami proses pengimbuhan, pengulangan,
pemajemukan, dan penyerapan. Adapun kata sifat keturunan ini memiliki empat
kelompok, yakni ;
a. Kata Sifat Turunan yang mengalami pengimbuhan
(Afiksasi), Contoh :
Sebenarnya (imbuhan se-)
Terbaik (Imbuhan ter-)
b. Kata Sifat Turunan yang mengalami pengulangan
“Se- + kata sifat dasar + nya”. Contoh :
Sebenar-benarnya
Sebaik-baiknya
Sepanjang-panjangnya
c. Kata Sifat Turunan Majemuk
Kata sifat majemuk ialah kata sifat yang terbentuk
karena penggabungan 2 atau lebih kata sifat dasar yang menghasilkan makna yang
baru, atau maknanya tidak sama dari kata sifat dasar pembentuknya. Contoh : Berjiwa
besar, Lemah Lembut dll..
d. Kata Sifat Serapan
Merupakan kata sifat yang berasal dari bahasa asing
yang diserap & dijadikan bagian dari bahasa indonesia. Contoh : Struktural, Duniawi, Aktif,dan lain-lain.
Contoh Penggunaan Kata Sifat Dalam Kalimat
Berikut beberapa contoh penggunaan kata sifat dalam
kalimat, diantaranya seperti:
Ruang rapat guru tertata dengan rapi.
Sepertinya anda lebih bagus memakai mobil.
Nuryati sangat suka dengan pelajaran Bahasa
Indonesia.
Kamu memang kawan yang baik.
Ilham anak yang pendiam, tetapi dia pintar.
3.
Kata
Kerja
A. Pengertian Kata Kerja (Verba)
Pengertian
Kata Kerja atau verba adalah penggolongan kata yang menjelaskan suatu tindakan,
keberadaan, pengalaman, atau penjelasan dinamis lainnya. Kata jenis ni
seringkali dipakai sebagai predikat dalam sebuah kalimat atau frasa.
Verba
atau kata kerja fungsinya untuk mengulas tentang sebuah kegiatan atau suatu
perbuatan ataupun aktivitas yang dijalankan seseorang. Dari pembahasan
tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa pengertian kata kerja atua verba adalah
kata yang fungsinya sebagai penjelas dan menunjukkan sebuah perbuatan seseorang
atau subjek.
B. Ciri-Ciri Kata Kerja (Verba)
Ciri-ciri
dari kata kerja adalah sebagai berikut:
Mempunyai
arti perbuatan, aktivitas atau tindakan
Mempunyai
arti proses
Biasanya
disertai kata kerja
Biasanya
dibuat dengan imbuhan me-, di-, ter-, me-kan, di-kan, ber-an, memper-an, dan
memper-i.
Kata
bisa didahului kata pernyataan waktu, seperti telah, sedang, akan, hampir,
segera
Bisa
diperluas dengan menambahkan dengan + kata sifat sesudah, contohnya seperti ia
berlali dengan cepat, Nani menghitung dengan teliti dan lain-lain.
C. Klasifikasi Jenis Kata Kerja
(Verba) dan Contoh
a)
Menurut
Objeknya
1. Kata
Kerja Transitif
Kata
kerja transitif adalah kata kerja yang diikuti dengan objek agar maknanya dapat
diketahui. Contohnya:
Mama
sedang membuat roti
Ia
menendang bola dengan keras
Dia
mencari jam tangan yang hilang
Jika
objek beberapa contoh di atas dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak akan
jelas dan menjadi tidak efektif. Untuk itu, seluruh contoh diatas termasuk kata
kerja transitif.
2. Kata
Kerja Instransitif
Kata
kerja intransitif adalah kata kerja yang dapat menggambaran arti jelas walaupun
tidak ada objek dalam kalimat tersebut, contohnya adalah:
Ibu
makan di dapur
Korban
kecelakaan itu menangis tersedu-sedu.
a)
Menurut
Bentuknya
3. Kata
Kerja Dasar
Kata
kerja dasar adalah kata kerja asli yang tidak mengalami proses afiksasi
(pengimbuhan), penyerapan, atau pemajemukan dan tidak dapat diuraikan menjadi
bentuk yang lebih sederhana. Contohnya adalah, seperti:
Makan
Minum
Pergi
Tidur
Lari
Baca
Beli
Kata
Kerja Turunan
Kata
kerja turunan yaitu kata kerja yang telah mengalami penambahan imbuhan
(afiksasi) atau mengalami pemajemukan, kata kerja turunan bisa dibedakan
menjadi lima kelompok.
Bebas
Afiks Wajib. Adalah kata yang harus mempunyi afiks supaya bisa fungsinya sebagai
kata kerja, jika dipisahkan dari afiksnya, maka kata ini dapat menjadi jenis
kata lainnya. Contoh: Mendarat, Melebar, Mengering dan lain sebagainya.
Bebas
Afiks Manasuka. Adalah kata kerja dasar yang mengalami penambahan afiks, tetapi
tetap fungsinya sebagai kata kerja apabila afiks tersebut tidak dipakai.
Contohnya seperti membaca, mencari, bekerja.
Terikat
Afiks Wajib. Misalnya seperti berjuang, mengungsi, bertemu, berpisah
Reduplikasi.
Adalah kata kerja yang mengalami pengulangan. Contohnya adalah menari-nari,
bergoyang-goyang, mencari-cari dan lain-lain
Majemuk.
Adalah kata kerja yang terbentuk dari dua kata yang lain selanjutnya sesudah
digabungkan memberikan arti baru. Misalnya adalah seperti cari mati, cuci
darah, dan lain sebagainya.
4.
Kata
Penghubung
A.
PENGERTIAN KATA PENGHUBUNG (KONJUNGSI)
Kata
penghubung (konjungsi) atau yang juga sering disebut dengan kata sambung adalah
kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dengan kata lainnya
(dalam sebuah kalimat), atau satu kalimat dengan kalimat lainnya (dalam sebuah
paragraf). Terdapat banyak jenis kata penghubung dan penggunaanya harus
disesuaikan dengan struktur dan maksud yang ingin disampaikan.
B.
CIRI KATA PENGHUBUNG (KONJUNGSI)
Jika
menghubungkan antar kata, maka letaknya sering ditengah kalimat. Sedangkan jika
menghubungkan antar kalimat, maka letaknyasering diawal kalimat kedua.
Memiliki
subjek yang sama baik ketika menghubungkan antar kata atau antar kalimat.
Sering
diikuti dengan koma ketika menghubungkan antar kalimat.
C.
KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS KATA PENGHUBUNG (KONJUNGSI) SERTA CONTOH
PENGGUNAANYA
1.
Kata Penghubung Koordinatif
Kata
Penghubung Koordinatif adalah kata penghubung yang berfungsi menghubungkan kata
dengan kata, atau kalimat dengan kalimat, dimana kata atau kalimat yang dihubungkannya
memiliki kedudukan setara/sederajat. Beberapa contoh kata penghubung
koordinatif antara lain adalah :
a.
Kata Penghubung Koordinatif penambahan
Contohnya
: dan
Ayah
dan ibu pergi ke pasar.
b.
Kata Penghubung Koordinatif Pendampingan
Contohnya
: serta
Ia
membeli buku, pulpen, pensil, serta penggaris.
c.
Kata Penghubung Koordinatif Pemilihan
Contohnya
: atau
Kamu
boleh memakai baju kemeja atau kaos.
d.
Kata Penghubung Koordinatif Perlawanan
Contoh
: tetapi, melainkan
Ia
pergi untuk belajar tetapi lupa membawa pensil.
Buku
ini bukan milik saya, melainkan milik Andi.
e.
Kata Penghubung Koordinatif
Contohnya
: padahal, sedangkan
Roni
memakai baju yang tebal, padahal hari ini tidak hujan.
Rudi
pergi ke sekolah menggunakan sepeda sedangkan adiknya naik angkot.
2.
Kata Penghubung Subordinatif
Kata
Penghubung subordinatif adalah kata penghubung yang berfungsi menghubungkan
kata dengan kata, atau kalimat dengan kalimat, dimana kata atau kalimat yang
dihubungkannya memiliki kedudukan yang tidak setara / tidak sederajat. Beberapa
contoh kata penghubung subordinatif antara lain adalah :
a.
Kata Penghubung Subordinatif Watu
Contohnya
: sejak, sewaktu, ketika, sebelum, sambil, dll.
Mereka
sudah diajari berenang sejak kecil.
Saya
terjatuh ketika dalam perjalanan.
Saya
membaca sambil berdiri.
b.
Kata Penghubung Subordinatif Atributif
Contohnya
: yang
Ibu
selalu memilih buah yang masih segar.
c.
Kata Penghubung Subordinatif Tujuan
Contohnya
: agar, supaya, biar
Kamu
harus banyak belajar supaya pintar.
Kita
harus bisa memenangkan lomba ini agar bisa mengharumkan nama sekolah.
d.
Kata Penghubung Subordinatif Syarat
Contohnya
: jika, kalau, asalkan, bila, manakala
Saya
akan pergi ke bioskop asalkan kamu yang membeli tiketnya.
Saya
tidak jadi pergi bila nanti hujan.
Saya
rela asalkan ibu senang.
e.
Kata Penghubung Subordinatif Pengandaian
Contoh
: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya
Sungguh
saya akan senang seandainya bisa mendapat nilai yang bagus.
Ibu
akan bahagia andaikan saya menjadi dokter kelak.
f.
Kata Penghubung Subordinatif Konsesif
Contohnya
: biarpun, walaupun, sekalipun, sungguhpun, dll.
Saya
akan tetap pergi walaupun nanti hujan.
Ayah
tetap saja senang biarpun saya tidak mendapatkan juara 1.
g.
Kata Penghubung Subordinatif Pembandingan
Contohnya
: Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, dll.
Ia
berlagak seakan-akan orang yang paling pintar.
Dia
bersikap seperti biasanya seolah-olah tidak terjadi apapun.
h.
Kata Penghubung Subordinatif Hasil
Contoh
: Sebab, karena, oleh karena, oleh sebab, dll.
Budi
sering sakit karena ia senang bermain hujan.
Adik
tidak pergi karena sakit.
i.
Kata Penghubung Subordinatif Alat atau Cara
Contoh
: dengan, tanpa
Saya
pergi ke sekolah dengan sepeda.
Dia
juga bisa melakukannya tanpa saya.
j.
Kata Penghubung Subordinatif Komplementasi
Contoh
: Bahwa
Ia
mencoba menjelaskan bahwa ia tidak melakukannya.
k.
Kata Penghubung Subordinatif Perbandingan
Contoh
: Sama .. deng, lebih...daripada
Sepatu
itu sama bagusnya dengan yang saya beli kemarin.
Andi
lebih tinggi daripada saya.
Herlina Xips1 mendapat skor 95
BalasHapusKesan:Agak sedikit membingungkan
Pesan:soalnya diperbanyak hehee:)
Iska Xips1 mendapat skor 90
BalasHapusKesan : sedikit susah
Pesan : mudahkan soalnya
Ikhtiar Adi Laksono Rian Widianto skor 5
BalasHapusKesan :soalnya membuat pusing karena menjebak
Pesan:berikan soal yang tidak membuat pusing
Felicia Zahran Assyfa mendapat skor 15
BalasHapusKesan: soalnya agak susah sulit di pahami
Pesan: soalnya yg mudah di pahami
SAIMIN SYARIFUDIN XIPS3 mendapat nilai 95
BalasHapusKesan: Pembelajaran seperti ini sangat menarik dan mudah dipahami tapi susah untuk dijawab.
Pesan: Pesan saya untuk no 20 itu kenapa tidak ada jawabanya, dan untuk materi saya kurang memahami karena penataan tulisannya saya bingung kurang jelas.
Skor akhir games: Bayu XIPS3 mendapat nilai 95
BalasHapusdan
Bagaimana kesan dan pesan untuk pembelajaran hari ini?
Kesan:Menyenangkan dan tertantang dalam menjawab soal jika salah cari sampai ketemu
Pesan:Di tambah lagi yang menarik
Deny Nur Aeni X IPS 3
BalasHapusKesan:Untuk games lumayan seru enak buat permainan buat ngilangin bosen juga lebih enaknya lagi bisa di kerjakan dengan serius tapi ngga serius amat sih:) Buat Pesan:Terimakasih atas tugasnya lain kali buat soalnya yang mudah di pahami terimakasih😊
Deny Nur Aeni mendapat nilai 95 terimakasih
BalasHapusMihyani X IPS 3
BalasHapusKesan:Buat pembelajaran seperti ini dengan diadakannya games pembelajaran sangat menyenangkan,seru,juga dapat menghilangkan kantuk dengan adanya games ini.
Pesan:semoga dengan adanya games pembelajaran ini bisa membuat semua merasa senang.شكرن(terimakasih)
Sukses selalu🤗🤗🤗
BalasHapusSkor mendapatkan 5 poin
BalasHapusLani Larasati X IPS 2
BalasHapusKesan: Dengan adanya games ini cukup menyenangkan tetapi lumayan sulit untuk dipahami.
Pesan : Untuk soalnya dipermudah dan harus dapat dipahami.
Sesaria Rahmadani X IPS 2
BalasHapusKesan:Menyenangkan
Pesan:Bacaan sebelum game terlalu panjang.
Yoga Alim Prastyo mendapat skor 50
BalasHapusKesan: Soal agak susah dan membingungkan
Pesan: Beri soal yang mudah
Murniati X IPS 2
BalasHapusKesan: Menyenangkan
Pesan:Bacaan terlalu panjang,Untuk soal lumayan sulit untuk dipahami.
BalasHapusMei Amaliah X IPS 1
Mendapat skor 95
Kesan: menyenagkan
Pesan: soalnya membingungkan
Nama:Resti Purwanti X IPS 2
BalasHapusKesan :Menyenangkan
Pesan:Soalnya bikin kepala kriting
Honey XIPS1 mendapat nilai 50
BalasHapusKesan: pembelajarannya update
Pesan: seharusnya tidak usah banyak kata kata itu mengakibatkan bingung dan juga ribet untuk mengerjakan, pertanyaannya juga membingungkan, menurut saya lebih mudah di classroom☺️
Terimakasih☺️
Nama:Hepy nurhani
HapusKelas :X ips 1
Pesan:soalnya sangat membingungkan
NAMA :IKA LESTARI
BalasHapusKELAS :X IPS 3
skor 75
kesan:soal agak susah lebih senang belajar secara langsung dari pada online kawasan susah sinyal
pesan:kata kata dalam soal dipermudah agar dapat dipahami.terimakasih
Nama: Dian Prajaningrum X IPS 3 mendapatkan skor 85
BalasHapuskesan: Senang dengan adanya pembelajaran yang berbentuk game seperti ini.
Pesan: Ada kata-kata yang sulit dipahami.
Nama: Indana Zulfa X IPS 3 mendapatkan skor 90
BalasHapusKesan: Saya senang dengan pembelajaran berbentuk game ini.
Pesan: Tetapi soalnya membingungkan.
Nama : Oktiani X MIPA 1 mendapatkan skor 95
BalasHapusKesan : game ini menyenangkan jadi engga bosen buat belajar di rumah.
Pesan : untuk materinya terlalu rumit untuk dibaca dan terlalu banyak tapi mudah dipahami. Dipersingkat lagi ya pak materinya ehhe...
Nama : Difa Rahmasari X MIPA 1 mendapatkan skor 95.
BalasHapusKesan : Pembelajaran dengan bentuk game cukup mengasikkan dan menyenangkan.
Pesan : Kata-kata dalam soal sebaiknya dipermudah agar mudah dipahami. Terimakasih
Nama : Dwi Noor Farhana X MIPA 1 mendapat skor 95
BalasHapusKesan : Pembelajaran kurang menarik,terlalu banyak tulisan
Pesan : Tolong dibuat animasi saja kalau bisa dan game akan lebih seru saat memakai aplikasi seperti quiziz. Terimakasih.
MANTAPU JIWA
Nama : Nurdiana Defi AsrianiAsriani X Mipa 1 mendapat skor 80.
BalasHapusKesan : Pembelajaran onlind dengan metode di whatsapp menurut saya lebih meringankan siswa karena tidak terlalu menyedot kuota internet.
Pesan : Metode pembelajaran agar dibuat lebih menarik lagi, sehingga tidak membuat bosan. Serta, waktu pembelajaran dipastikan sehingga siswa tidak tertinggal waktu pembelajaranpembelajaran, terima kasih.
Nama:Herlina Ramadani
BalasHapusKelas:X IPS 1
Mendapat skor 90
Kesan:Mudah soalnya karena kemaren gamesnya sama dengan yang kemaren😂
Pesan:Jika yang lain meminta agar bahasa indonesia dittempatkan di gogle classroom jika saya lebih baik di wa karena saya merasa kasian kepada mereka yang tidak bisa menginstall gogle classroom dikarenakan mungkin penyimpanan penuh atau yang lain. Tetap pertahankan seperti ini👍
Nama : Iska Nurul Kholifah
BalasHapusKelas : X IPS 1
Mendapat skor 95
Kesan : Soalnya sangat mudah
Pesan : Semoga soal berikutnya jauh lebih mudah lagi
SARIAH
BalasHapusMendapat skor 95
Kesan:sangat menyenangkan
Pesan:lumayan sulit
SARIAH
BalasHapusMendapat skor 95
Kesan:sangat menyenangkan
Pesan:lumayan sulit
BalasHapusMEI AMALIAH(21)
mendapat skor:95
Kesan:menyenangkan
Pesan: agak sulit agak gampang
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Alfita Sendyana Salsabila
BalasHapusKelas : X IPS 1
Mendapat skor 55
Kesan : pembelajaran online mudah dipahami,
Pesan : mungkin akan lebih mudah di google classroom, terimakasih
Nama: Sefa Tri Marlina X IPS 1 mendapapatkan skor 95
BalasHapusKesan: Materi pembelajaran dan soal latihan melalui sebuah game sangat mengasikkan
Pesan: Sebaiknya materi yang di berikan tidak terlalu banyak karena bisa membuat mata sakit dan kata kata sebaiknya di buat menarik agar mudah di pahami dan tidak membosankan
Nama : Ani purwati
BalasHapusKelas : X IPS 1
Mendapat skor 70
Kesan : pembelajaran online ini mudah dipahami dan agak seru.
Pesan : akan lebih mudah jika pengertian nya atau pembahasan nyanbisa lebih sedikit.
Nama : Winda Rahayu
BalasHapusKelas : X ips1
Mendapat skor 60
Kesan : Materi pembelajaran online ini mudah di pahami
Pesan : akan lebih mudah pembahasannya lebih sedikit
Honey XIPS1 mendapat nilai 85
BalasHapusKesan: pembelajaran update
Pesan: seharusnya tidak usah banyak kata kata itu mengakibatkan bingung dan juga ribet untuk mengerjakan, menurut saya lebih mudah di classroom☺️
Terimakasih☺️
Nama : Purindah Septia Rini
BalasHapusKelas : X IPS 1
Sekor 95
Kesan : pembelajaran secara online ini sangat mudah dipahami
Pesan : akan lebih baik jika pembahasan nya sedikit
Nama : Kiki Putri Alfitriani
BalasHapusKelas : XIPS1
Sekor : 95
Kesan : Pembelajaran secara online itu sangat membantu untuk para pelajar karena materinya update dan mudah dipahami
Pesan : sebaiknya Pembahasan materi jangan terlalu banyak karena akan membuat siswa menjadi bingung
Nama : Kiki Putri Alfitriani
BalasHapusKelas : XIPS1
Sekor .: 95
Kesan : Pembelajaran online itu sangat membantu para pelajar karena materinya update dan pembahasannya mudah dipahami.
Pesan : sebaiknya Pembahasan materi jangan terlalu banyak karena akan membuat siswa menjadi bingung
Nama: Simbai Rara Jati
BalasHapusKelas: X Ips 1
Sekor: 95
Kesan: pembelajaran online itu sangat mudah dipahami
Pesan: sebaiknya materi penjelasanya lebih sedikit jadi tidak membuat bingung
Nama: Fani Agustina
BalasHapusKelas: X IPS 1
Sekor:95
Kesan:Pembelajaran online mengasikan dan membantu memudahkan pelajar.
Pesan:Sebaiknya,Pembahasan materi dan soal latihannya jangan terlalu banyak.
Nama:Nadila Zahra N.A
BalasHapusKelas: X IPS 1
sekor:95
Kesan:Soalnya membingungkan
Pesan:Lebih baik menggunakan google classroom
Nama:Dwi Agus Melani Xmipa 1 mendapat skor 75.
BalasHapusKesan: pembelajaran online dengen media WhatsApp lebih memudahkan siswa atau siswi yang kesusahan signal dan dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Pesan:kata kata dalam soal dan cara menjawab nya kedepannya semoga lebih mudah di pahami, terimakasih
Nama Vina Utari X IPS 1mendapatkan nilai 75
BalasHapusKesan: pembelajaran online sangat mengasikkan dan menyenangkan
Pesan: kata kata dalam soal sulit untuk di memegerti
Nama:Azhar Rafi Pratama
BalasHapusNilai :95
Kelas:X IPS 1
Kesan:soalnya membingungkan
Pesan:lebih baik menggunakan google clasroom
Nama: Tsania Fasya
BalasHapusNilai : 95
Kelas : X IPS 1
Kesan: Soalnya mudah dan menyenangkan
Pesan : Lebih baik pembelajaran menggunakan via WA
Nama: Tsania Fasya
BalasHapusNilai : 95
Kelas : X IPS 1
Kesan: Soalnya mudah dan menyenangkan
Pesan : Lebih baik pembelajaran menggunakan via WA