PENGERTIAN BUKU FIKSI DAN NON FIKSI


PENGERTIAN BUKU FIKSI DAN NON FIKSI


fiksi adalah karang yang berisi kisah atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang.
Ciri-Ciri Fiksi

Mengacu pada pengertian fiksi di atas, kita dapat mengenali sebuah karya fiksi dari karakteristiknya. Berikut ini adalah ciri-ciri fiksi:
  1. Fiksi sifatnya rekaan atau imajinasi dari pengarang
  2. Dalam fiksi terdapat kebenaran yang relatif atau tidak mutlak
  3. Umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau bukan sebenarnya
  4. Karya fiksi tidak memiliki sistematika yang baku
  5. Umumnya karya fiksi menyasar emosi atau perasaan pembaca, bukan logika
  6. Dalam karya fiksi terdapat pesan moral atau amanat tertentu

Jenis-Jenis Fiksi

Setelah memahami pengertian fiksi dan ciri-cirinya maka kita juga dapat mengetahui apa saja jenis karya sastra yang termasuk dalam fiksi. Berikut ini beberapa jenis fiksi dalam karya sastra:

1. Novel

Pengertian Novel adalah suatu karangan fiksi yang menceritakan seorang tokoh utama dengan pro dan kontra di dalam ceritanya, mulai dari awal hingga akhir novel yang memiliki klimaks atau ending.

2. Roman

Pengertian Roman adalah suatu karya fiksi yang menceritakan mengenai beberapa tokoh dalam alur ceritanya. Roman mengandung banyak hikmah dalam ceritanya dan cenderung mengarah pada cerita klasik.

3. Cerpen

Pengertian Cerpen adalah suatu karang fiksi yang isinya jauh lebih sedikit ketimbang roman maupun novel. Namun, cerpen memiliki daya tarik tersendiri karena bisa menjadi pembelajaran awal bagi para penulis dalam membuat sebuah karya tulisan.

Pengertian Non-fiksi adalah suatu tulisan yang isinya bukanlah imajinasi atau rekaan penulisnya. Dengan kata lain, tulisan non-fiksi adalah suatu karya seni yang sifatnya faktual atau berdasarkan kenyataan dan mengandung kebenaran di dalamnya.
Kebenaran ini bisa berupa perstiwa, biografi seseorang atau sebuah informasi yang akan di paparkan. Penipuan sastra adalah sebuah klaim yang menyatakan bahwa karyannya adalah kebenaran namun sebenarnya tidak.
Hal tersebut tidak berlaku pada cerita non fiksi, pasalnya cerita non fiksi ini lebih mengedepankan sebuah I’tikad akan kebenaran dari sebuah karya.
Cerita non fiksi sebenarnya lebih bersifat fluktual, hal ini karena di dalamnya mengandung beberapa informasi yang nyata, atau benar benar terjadi pada kehidupan seseorang.
Selain itu ceritaini bisa di sajikan denga cara subjektif ataupun objektif. Hal ini mengacu pada satu dari sebuah bagian narasi yang ada pada prosa.
Sedangkan pembagian lainya adalah fiksi yang memiliki komtras dengan cerita non fiksi seperti dalam menyamapaikan sebauh peristiwa, karakter dan informasi dari hasil imajinasi.
Beberapa contoh karangan yang ada pada golongan non fiksi seperti eksposisi, fungsional, agrumentasi, opini dan esai mengenai sastra, biografi dan jurnalisme serta lainnya.

Komentar