a
TEKS EKSPOSISI
OLEH AJI DWI
SStruktur Teks eksposisi.
Teks eksposisi dibangun
oleh tiga struktur yang membangun teks tersebut menjadi sebuah teks eksposisi.
Ketiga struktur tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.:
1. Pernyataan Pendapat (tesis), adalah
bagian teks yang berisikan pernyataan pendapat (tesis) sang penulis. Bagian ini
juga biasa disebut sebagai bagian pembuka.
2. Argumentasi, adalah bagian yang
berisikan alasan yang dapat memperkuat argumen penulis dalam memperkuat ataupun
menolak suatu gagasan.
3. Penegasan Ulang Pendapat, merupakan
bagian yang berisi penegasan ulang pendapat sang penulis.
b.
Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi
Unsur Kebahasaan atau
kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri kebahasaan yang digunakan dalam
pembuatan teks eksposisi. Adapun kaidah kebhasaan teks eksposisi adalah sebagai
berikut.
1.
Pronomina
Pronomina atau kata
ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina
dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina
nonpersona.
Pronomina Persona (kata
ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku,
saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami,
kalian, mereka, hadirin, para.
Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan
orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini,
itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana,
siapa.
2.
Kata Leksikal (Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia)
Nomina
(kata benda)
Merupakan kata yang
mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai
subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun
nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina
turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.
Verba
(kata kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna
dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat
biasanya berfungsi sebagai predikat.
Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu :
Verba dasar merupakan verba yang belum
mengalami proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya
mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.
Verba turunan merupakan verba yang telah
mengalami perubahan bentuk dasar karena proses morfologis (afiksasi,
reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang,
memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll.
Adjektiva
(kata sifat)
Merupakan kata yang yang dipakai untuk
mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan binatang. Contohnya cantik,
gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif,
jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.
Adverbia
(kata keterangan)
Merupakan kata yang melengkapi atau
memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan
lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika,
mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain.
Kata leksikal (nomina, verba, adjektiva,
dan adverbia) yang terdapat dalam teks eksposisi di atas, misalnya:
kata percaya (verba), mempercayai
(verba), kepercayaan (nomina)
kata yakin (adjektif), menyakini
(verba), keyakinan (nomina)
kata optimistis (adjektif)
kata potensial (adjektif), berpotensi
(verba)
Konjungsi
Konjungsi dapat
digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Suatu jenis konjungsi
dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam
suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi
antarkalimat. Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu
teks sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur.
Adapun berikut adalah beberapa jenis
konjungsi dan contohnya yang biasa kita temukan didalam sebuah teks eksposisi.
Konjungsi waktu : sesudah, setelah,
sebelum, lalu, kemudian, setelah itu.
Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
Konjungsi pembatasan : kecuali, selain,
asal.
Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
Konjungsi persyaratan : kalau, jika,
jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila.
Konjungsi perincian : yaitu, adalah,
ialah, antara lain, yakni.
Konjungsi sebab akibat : karena,
sehingga, sebab, akibat, akibatnya.
Konjungsi pertentangan : tetapi, akan
tetapi, namun, melainkan, sedangkan.
Konjungsi pilihan : atau.
Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan,
apalagi, hanya, lagi pula, itu pun.
Konjungsi penjelasan : bahwa.
Konjungsi perbandingan : bagai, seperti,
ibarat, serupa.
Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu,
oleh karena itu, jadi, dengan demikian
A.
Prosedural
Menyusun
teks eksposisi
Pada
dasamya, teks eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca agar
pengetahuan mereka bertambah. Mendapati kenyataan tersebut, tidak tertarikkah
Anda membuat teks eksposisi? Dengan membuat teks ekposisi, berarti Anda telah
memberikan informasi pada banyak orang. Informasi yang Anda berikan dapat
memperkaya pengetahuan dan wawasan orang lain.
Kegiatan menulis
merupakan suatu proses yang tidak sebentar. Untuk menghasilkan suatu tulisan
yang bermutu, Anda memerlukan beberapa kali latihan menulis. Tulisan yang
bermutu tidak dihasilkan secara instan. Begitu pula dalam pembuatan teks
eksposisi. Anda harus berlatih menulis secara rutin agar menghasilkan suatu
tulisan yang bagus. Periu diketahui bahwa menulis membutuhkan kemampuan
berbahasa yang baik. Menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak
langsung. Untuk berkomunikasi, seseorang membutuhkan bahasa. Itu sebabnya,
pengetahuan berbahasa Indonesia yang baik sangat dibutuhkan dalam pembuatan
teks eksposisi.
Selain kemampuan
berbahasa yang baik, ada beberapa langkah yang harus Anda perhatikan agar dapat
membuat teks eksposisi yang baik. Beberapa langkah tersebut, sebagai berikut.
1. Menentukan topik yang akan disajikan
Langkah pertama yang
harus dilakukan saat membuat teks eksposisi adalah menentukan tema. Dengan
menentukan tema, pada saat menulis kita lebih terfokus pada tema tersebut
sehingga dapat lebih menjiwai tulisan yang dibuat. Adapun sifat topik-topik
yang dikembangkan dalam teks eksposisi, sebagai berikut.
a. Data faktual, yaitu kondisi yang
benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu
alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya.
b. Suatu analisis atau penafsiran objektif
terhadap seperangkat fakta.
c. Fakta tentang seseorang yang berpegang
teguh pada suatu pendirian.
2. Menentukan tujuan eksposisi
Setelah menentukan
topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki tujuan yang nantinya akan
memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
3. Memilih data yang sesuai dengan tema
Setelah menentukan tema
dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks eksposisi.
Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah, pencarian di internet, surat kabar,
maupun wawancara langsung.
4. Membuat kerangka karangan
Sebelum pembuatan
karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap dan
sistematis.
5. Pembahasan dengan mengembangkan
kerangka karangan
Setelah kerangka
karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri
eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif, dan
logis. Dalam karangan ini, pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu
dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan
itu.
6. Membuat simpulan
Sesuai dengan tujuan
menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan harus sejalan, bahkan harus
memperkuat tesis tersebut.
Komentar
Posting Komentar